Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kisah Haru Rohana, Gadis Muslim Keturunan Indonesia yang Dibesarkan dengan Tulus oleh Wanita Tionghoa di Malaysia

Penulis : Desi Kris - Editor : Yunan Helmy

18 - Jan - 2022, 09:13

Placeholder
Rohana dan ibu angkatnya, Chee Hoi Lan.

JATIMTIMES - Kisah tentang Rohana Abdullah, gadis berdarah Indonesia yang berusia 22 tahun, viral. Sejak lahir di Malaysia dan  tinggal di Negeri Jiran itu, Rohana memiliki kisah yang amat mengharukan.  Bahkan, kisahnya viral di media sosial hingga mendapat perhatian dari Perdana Menteri (PM) Malaysia  Datuk Ismail Sabri. 

Rohana Abdullah dibesarkan oleh ibu angkatnya, seorang keturunan China, yang amat menyayanginya, yakni Chee Hoi Lan.  Meski Chee Hoi Lan bukan seorang penganut Islam, ia membesarkan Rohana dan tetap membiarkan putri angkatnya itu menjadi Muslimah yang taat. Bahkan Rohana tampil  berhijab. 

Baca Juga : Habib Rizieq Diklaim Cucu Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol, Benarkah? 

Chee merawat Rohana sejak gadis itu berusia 2 bulan. Disebutkan bahwa ibu Rohana adalah petugas kebersihan di sekolah Chee bekerja. Rohana ditinggalkan saat ibunya memilih pulang ke Indonesia.

Kehidupan penuh kasih antara ibu angkat dan gadis itu lalu membuat pemerintah Malaysia bersedia memberikan identitas dan status kewarganegaraan kepada Rohana.  Hal itu disampaikan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabti melalui akun Instagram pada Senin, 17 Januari 2022. 

"Rohana dibesarkan dengan baik dan mendapat didikan agama Islam walaupun berbeda agama dengan ibu angkatnya," dalam caption Instagram perdana menteri  Malaysia.

Ismail mengatakan, dirinya sudah menghubungi Rohana untuk membantunya mengatasi masalah dokumen identitas. Ismail terharu dan menyebut kisah Rohana dan  Chee adalah gambaran keluarga yang penuh kasih sayang dan rukun dalam perbedaan. 

Sementara ayah biologis Rohana yang disebut warga Malaysia hingga kini tidak diketahui keberadaannya. 

Chee sendiri adalah guru TK di sekolah tempat ibu kandung Rohana bekerja sebagai petugas kebersihan. 22 tahun lalu. Ibu kandung Rohana pulang ke Indonesia karena suatu alasan dan tidak kembali.

Sejak saat itu, Chee-lah yang merawat Rohana hingga kini tumbuh menjadi wanita dewasa. Selama dirawat oleh Chee, Rohana mendapatkan kasih sayang yang melimpah serta pendidikan yang layak.

Rohana juga mendapatkan pendidikan agama Islam meski berbeda keyakinan dengan ibu angkatnya. "Aku mencintainya seperti anakku sendiri. Sejak (dia) kecil, saya memastikan dia makan makanan halal dan menjalankan ibadah sebagai seorang Muslim hingga hari ini," ujar Chee, dikutip dari Harian Metro Malaysia.

"Saya mengambil tanggung jawab sebagai ibu, saya didik, saya asuh dia seperti mana sepatutnya.bYang membedakan kami adalah budaya dan agama," inbuh Chee.

Baca Juga : Ponpes Manarul Quran Raih Sukses Ganda, Sebagai Tuan Rumah dan Juara Umum 

Chee Hoi Lan mengaku tidak masalah membesarkan Rohana. Chee mengatakan dirinya ingin sekali melihat Rohana melanjutkan hidup dan menikah.

Karena itu, dia ingin Rohana diakui sebagai warga negara Malaysia. "Cuma sebelum saya mati, saya mahu lihat dia berkahwin (menikah), bekerjaya (bekerja) dan bahagia. Saya lega kerana selama hayat saya, saya pastikan dia terjaga sebagai seorang Muslim. Dia akan kekal begitu sampai bila-bila (kapan pun)," kata Chee Hoi Lan.

Wanita 83 tahun yang dulu berprofesi sebagai guru TK itu memang tidak memiliki suami atau anak lain selain Rohana. Rohana pun memanggil Chee sebagai 'laoshi' yang artinya guru.

Ditinggal orang tua dan sudah menetap di Malaysia sejak kecil, Rohana tentu ingin mendapat pengakuan sebagai warga negara. Karena ingin meneruskan studi, ia sudah membuat permohonan sejak 2016 dan meminta bantuan tapi belum terkabul hingga sekarang.

Kantor berita Bernama melaporkan bahwa Rohana sempat dipaksa keluar sekolah karena tidak memiliki dokumen identitas. Bahkan, ia sampai mengalami gangguan kecemasan akibat masalah itu.

"Saya hanya mengharapkan diberikan status yang membolehkannya menjalani hidup seperti orang lain. Ia termasuklah berkahwin, membuka akaun dan perkara lain yang tidak dapat dilakukannya sebelum ini," ujar Rohana. 

"Bila saya pikirkan, dunia ini tidak adil. Bukan salah saya. Bila emak ayah buat salah, kenapa saya kena tanggung. Saya cuma teruskan hidup sebagai anak. Bila kena berhenti sekolah, saya sangat sedih kerana tidak ada siapa tolong. Saya terpaksa berhenti kerana tidak ada dokumen," ucap Rohana. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Yunan Helmy