JATIMTIMES - Bencana erupsi Gunung Semeru, turut menggugah kepedulian dari Forum Rektor Indonesia (FRI).
Penggalangan dana dilakukan FRI hingga terkumpul dengan jumlah yang cukup fantastis, yakni sebesar Rp 300 juta.
Wakil Ketua FRI, yang juga merupakan Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Maskuri MSi, menyampaikan, jika dana tersebut memang merupakan hasil penggalangan dana dari para rektor perguruan tinggi di Indonesia untuk diberikan kepada warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Baca Juga : Bupati Trenggalek Serahkan 66 Kunci Kios Pujasera pada Pedagang di Pesisir Pantai Prigi
Bantuan dana Rp 300 juta dari FRI tersebut kemudian diserahkan langsung oleh Ketua FRI Prof Panut Mulyono didampingi oleh Wakil Ketua FRI Prof Maskuri MSi kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, (11/1/2022).
"Bantuan tersebut kemudian diserahkan Gubernur kepada perwakilan Bupati Lumajang dan Bupati Malang untuk selanjutnya digunakan dalam upaya membantu masyarakat terdampak," jelasnya dalam konsolidasi FRI di Unisma uang dihadiri sekitar 150 Rektor di Indonesia.
Masykuri melanjutkan, pihaknya sangat berempati atas apa yang dialami oleh warga Lumajang. Sebab, seperti diketahui, bencana alam tersebut membuat beberapa keluarga harus kehilangan sanak saudara hingga harta-benda. Oleh karena itu, pihaknya bersama FRI berkontribusi dalam upaya meringankan beban para warga terdampak APG.
"Kami akan berkontribusi, apa yang memungkinkan kita lakukan, sekecil apapun untuk memberikan manfaat kepada sesama," jelasnya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Plt Ketua PCNU Lumajang KH Jamaluddin menyampaikan, saat ini memasuki pada transisi dan relokasi. Bantuan yang diberikan dari berbagai pihak, tentunya turut meringankan beban, dimana PCNU Kabupaten Lumajang mendapatkan SK Bupati untuk membangun Hunian Sementara (Huntara) sebanyak 250 unit.
Baca Juga : Kemendikbud Ristek Dorong Seluruh Ekosistem Pendidikan Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
"Kavlingan (Huntara) yang diberikan pada PCNU Kabupaten Lumajang oleh pemerintah daerah sebanyak 250 unit. Per unit nilainya Rp 15.700.000,. Dengan begitu dana yang kami butuhkan sekitar Rp 4 miliar," tuturnya.
Dalam pengelolaan bantuan, disampaikan Jamaludin sebenarnya satu pintu melalui Laziz NU Kabupaten. Akan tetapi bilamana terdapat donatur yang ingin menyerahkan bantuan melalui lembaga yang sama, seperti halnya LP Ma'arif NU dengan PW Ma'arif NU, hal tersebut tidak menjadi persoalan.
"Akan tetapi, dari PC Ma'arif NU akan melaporkan kepada PCNU, semua bntaun dilaporkan dan dipertanggungjawabkan bersama," pungkasnya.