JATIMTIMES - Ratusan warga Desa Matanaer, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali mendatangi Kantor Bupati Sumenep, Senin (10/01/2022).
Kedatangan mereka tak lain untuk melakukan aksi protes terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep yang sampai saat ini belum memberikan solusi atas polemik pilkades (pemilihan kepala desa) di Desa Matanaer.
Baca Juga : Capai 67,3%, Pemkab Malang Terus Genjot Vaksinasi Anak
"Sesuai janji beberapa hari lalu, kami kembali mendatangi pemkab untuk menagih janji bupati Sumenep yang sampai saat ini belum mengambil tindakan atas hasil pilkades sesuai putusan pengadilan," teriak orator aksi.
Mereka menilai bupati Sumenep tak patuh atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang telah mengeluarkan SK untuk bupati agar melantik salah seorang calon kepala desa yang sah sesuai hukum.
"Kenapa bupati Sumenep sampai saat ini belum melantik salah satu calon yang sah sesuai putusan PTUN dan Kejaksaan Agung? Ada apa sebenarnya dengan bupati kita?" tambahnya.
Jika tuntutan mereka tetap tidak direspons oleh Pemkab Sumenep hingga 17 Januari 2022 mendatang, mereka berjanji akan kembali melakukan aksi demo besar-besaran.
"Jika dalam tempo 7 hari tetap tidak ada respons, maka kami akan kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak. Bahkan kami tak akan segan untuk memaksa masuk ke Kantor Bupati Sumenep yang terhormat," pungkasnya.
Baca Juga : Ikabu Karesidenan Madiun Ajak Santri Berperan dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat
Untuk diketahui, sebelumnya pada Rabu (05/01/2022) lalu, mereka melakukan aksi demo dengan tuntutan meminta bupati segera mengambil tindakan atas polemik pilkades di Desa Matanaer. Sedangkan aksi demo ini merupakan kali kedua yang mereka gelar dengan jumlah massa aksi yang lebih banyak daripada sebelumnya.
Hingga berita ini dimuat, massa aksi terus menyampaikan aspirasinya dan dilanjutkan dengan kegiatan tahlil dan doa bersama, dengan harapan hati para pejabat Pemkab Sumenep dapat petunjuk dari Allah SWT.