JATIMTIMES - Memasuki tahun 2022, Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung terus melakukan inovasi. Salah satu hal dasar yang terus dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran pemberdayaan masyarakat di desa yang pernah dapat juara II Lomba Kebersihan tingkat Kabupaten Tulungagung ini.
"Dengan kerja bakti, setiap bulan di Minggu pertama seluruh RT dan RW mengadakan kerja bakti di lingkungan masing-masing. Selain itu ada kerja bakti insidental yang dikerjakan sewaktu-waktu jika ada masalah mendadak," kata M. Suhardi, Kepala Desa Sumberejo Kulon, Rabu (05/01/2022).
Baca Juga : Sapa 450 Mahasiswa Penerima Beasiswa, Cucu Soekarno Minta Pemuda tak Patah Arang
Lanjutnya, semua warga RT punya titik sendiri untuk memaksimalkan efektivitas dalam kerja bakti.
"Kalau hanya imbauan, biasanya warga akan membersihkan depan rumah masing-masing," ujarnya.
Di dalam kerja bakti, setiap ketua RT, RW dan perangkat desa yang terlibat dapat sekaligus menyerap aspirasi (usulan) masyarakat untuk dikerjakan.
"Juga mendorong lingkungan yang bisa berpartisipasi akan didahulukan dan ada reward berupa bantuan anggaran atas usulan yang akan dikerjakan," imbuhnya.
Hasilnya, dengan pemberdayaan itu terbukti efektif di salah satu lingkungan yakni lingkungan 4 Dusun Kebon yang sudah membuat saluran irigasi dengan anggaran swadaya.
"Pemerintah desa hanya memberikan bahan atau material dan yang mengerjakan masyarakat dan meminimalkan biaya dan memaksimalkan kualitas pekerjaan," ungkapnya.
Dengan demikian, anggaran desa dapat dimaksimalkan dengan dibagi ke berbagai pos lain untuk meningkatkan kualitas perbaikan fasilitas umum dan sosial.
Setelah di lingkungan 4 Dusun Kebon, kedepan akan dilaksanakan gotong royong di lingkungan 2 Dusun Krajan.
"Rencananya, akan membuat talut sepanjang 150 meter dalam pelaksanaan swakelola dan Pemdes menyiapkan material dan yang mengerjakan masyarakat secara sukarela kerja bakti. Ini karena inisiatif untuk memperbaiki lingkungan sendiri, karena merasa memiliki kemudian menjaga apa yang dikerjakan," ungkapnya.
Kepala desa mengapresiasi, masyarakat di Desa Sumberejo Kulon secara guyub rukun terbiasa menyiapkan makanan dan iuran untuk membayar satu ahli yang menguasai atau yang mengerjakan.
Baca Juga : Peremajaan Butuh Rp 17 Miliar, Jalan Mayjen Sungkono Kota Malang Disiapkan Naik Kelas I
Untuk perbaikan Fasum dan Fasos seperti tiang listrik, tenda lingkungan, pos kamling, banyak yang dibiayai masyarakat dengan sharing anggaran desa.
"Fungsi sosialisasi kita gunakan, jika ada warga kami terindikasi ke masalah yang tidak baik segera kita ingatkan melalui perangkat ke RT dan RW lalu ke warga yang bersangkutan," terangnya.
Bahkan, selama pemberdayaan gotong royong digalakkan, jika ada masyarakat yang kurang mampu dengan kondisi rumah tidak layak huni juga langsung di renovasi bersama.
"Tidak hanya membersihkan lingkungan, tapi segala sesuatu yang bisa dikerjakan bersama-sama termasuk renovasi rumah warga yang miskin kita lakukan," paparnya.
Untuk agenda tahunan, kepala desa bersama perangkat, bidan desa, BUMDesa, Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Sumberejo Kulon lakukan Turba (Turun Bawah) untuk menyapa sekaligus menyerap langsung aspirasi masyarakat.
"Kita lakukan Turba empat kali setahun," ucapnya.
Kepala desa muda dan inovatif ini ingin mewujudkan cita-citanya dalam rangka untuk memperbaiki kualitas hidup warga Sumberejo Kulon yang aman, nyaman, sehat dan indah dan menjadi tempat tinggal yang menyenangkan.