free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Muncul Varian Terbaru 'IHU' B.1.640, Disebut Punya Mutasi Lebih Banyak Dibanding Omicron

Penulis : Desi Kris - Editor : A Yahya

05 - Jan - 2022, 16:15

Placeholder
Covid-19 (Foto: priddyclean.com)

JATIMTIMES - Belum lama kemunculan Covid-19 varian Omicron, kini WHO kembali merilis varian terbaru B.1.640.2 muncul di Prancis atau lebih dikenal sebagai varian IHU. Bahkan WHO telah memasukkan IHU dalam kategori Variant Under Monitoring sejak November 2021.

Saat dunia masih bergelut dengan wabah Omicron, para ilmuwan di Prancis telah mengidentifikasi varian terbaru yakni IHU. Varian baru ini disebut memiliki mutasi lebih banyak dibanding Omicron.

Baca Juga : Bupati Sanusi Target Vaksinasi Anak Capai 60% Lebih di Akhir Januari

Nama varian IHU ini diambil dari institut IHU Mediterranee Infection, tempat para ilmuwan mengidentifikasinya. Para peneliti mengatakan varian IHU mengandung 46 mutasi, yang membuatnya lebih tahan terhadap vaksin dan lebih menular.

Varian baru ini bisa menjadi ancaman besar, namun kasus-kasus tersebut sejauh ini belum dilaporkan di negara-negara selain Prancis. Setidaknya ada 12 kasus dari varian IHU yang dilaporkan di daerah Marseilles, Prancis. 

Temuan kasus ini juga dikaitkan dengan perjalanan dari negara Afrika, Kamerun. "Kami memang memiliki beberapa kasus varian baru ini di wilayah geografis Marseilles. Kami menamakannya 'varian IHU'. Dua genom baru baru saja dikirimkan." kata Philippe Colson, kepala dan profesor departemen di IHU yang menemukan varian tersebut, yang dikutip dari Business Insider. 

Sementara itu, WHO telah mengklasifikasikan varian B.1.640.2 sebagai varian dalam pemantauan atau Variant Under Monitoring (VUM). Dalam catatan WHO, varian IHU pertama kali teridentifikasi pada September 2021 di Republik Kongo. 

"B.1.640 diklasifikasikan sebagai 'Varian Dalam Pemantauan' oleh WHO pada November," tulis pemimpin teknis WHO untuk COVID-19, Maria van Kerkhove, dalam akun Twitter miliknya. 

Baca Juga : Sanusi Optimistis Kabupaten Malang Segera Kembali Zero Covid

Sementara, Epidemiolog Eric Feigl-Ding memposting sebuah utas di Twitter, ia mengatakan bahwa varian baru terus muncul tetapi itu tidak berarti mereka akan lebih berbahaya.

"Ada banyak varian baru yang ditemukan sepanjang waktu, tetapi itu tidak berarti mereka akan lebih berbahaya. Apa yang membuat sebuah varian lebih terkenal dan berbahaya adalah kemampuannya untuk berkembang biak karena jumlah mutasi yang dimilikinya terkait dengan virus aslinya." katanya dalam Twitter pribadinya, Selasa (4/1/2022).


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

A Yahya