JATIMTIMES - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya buka suara soal serangan dari Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.
Anies pun heran mengapa masih saja ada orang yang selalu negatif thinking kepada dirinya. Padahal selama ini, Anies mengaku sudah setengah mati untuk bekerja.
Baca Juga : Inilah Doa Rasulullah yang Menghimpun Segala Kebaikan, Bisa Dibaca Setiap Saat dan Setelah Salat
"Soal negatif thinking, udah kerja setengah mati, udah nonstop, masih juga dinyinyirin. Saya bilang begini kalau soal itu. Ya Allah, saya ini siapa sih? Cuma Anies," ujar Anies Baswedan dalam sebuah video singkat yang diunggah akun Twitter @Munir_Timur seperti yang dikutip Sabtu (25/12/2021).
Anies lalu mengatakan Rasulullah SAW yang berakhlak mulia saja semasa hidupnya sering diserang fitnah dari pihak-pihak yang tidak menyukainya.
"Apa Anies itu? Anis itu orang biasa. Jangankan Anies, Rasulullah SAW yang akhlak mulia, yang uswatun khasanah saja dinyinyirin terus. Mandi fitnah gak pernah selesai. Terus kita berharap tidak seperti begitu? (yang dialami Rasulullah SAW). Nggak lah. Rileks aja," ucap Anies.
Meski kerap diserang kabar miring ke arah fitnah, Anies mengaku lebih memilih untuk tidak menggubrisnya. Ia hanya ingin tetap fokus bekerja untuk membangun Jakarta.
"Jadi, saya sering bilang tidak usah khawatir dengan apa yang ditulis di sosmed. Tapi pikirkan apa yang ditulis para sejarawan nanti dan pikirkan apa yang nanti kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah. Itu yang paling penting,” tandas Anies.
Perlu diketahui, Giring Ganesha beberapa kali menyerang Anies Baswedan. Serangannya terhadap Anies yang paling fenomenal ialah saat ia menyebut mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu sebagai gubernur pembohong pada September 2021 lalu.
Terbaru Giring juga melontarkan hal yang sama saat memberikan pidato acara puncak peringatan HUT Ke-7 PSI di Ballroom Djakarta Theater, beberapa hari lalu. Ia mengklaim masa depan Indonesia akan kacau jika kelak presiden yang memimpin negara ini adalah orang-orang yang punya rekam jejak memainkan isu SARA (suku, agama, ras, antar-golongan) dan politisasi agama.
Namun, dalam acara tersebut, Giring tidak menyebutkan nama Anies Baswedan dalam pidatonya itu. Namun banyak pihak menyampaikan pernyataan itu dialamatkan untuk Anies.
Baca Juga : Sambut Nataru, Dishub Kota Malang Dirikan Dua Pos Pemantauan di Lokasi Strategis
"Kemajuan akan terancam jika kelak yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada," ujar Giring.
Tidak sampai di situ. Giring juga mengatakan masa depan negara juga suram saat Indonesia dipimpin oleh seorang pembohong. Di hadapan acara yang juga dihadiri Presiden Jokowi itu, Giring memberikan clue orang yang dia maksud. Yakni seorang yang pernah dipecat dari kabinet.
"Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong, dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja," ucap Giring.
Anies memang pernah menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan pada periode pertama Jokowi menjadi presiden. Namun, di tengah jalan, Anies digantikan Muhadjir Effendy.
Anies kemudian dicalonkan sebagai gubernur DKI menghadapi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pemilihan gubernur DKI itulah yang disebut sarat isu politisasi agama karena Ahok yang non-muslim akhirnya dipenjara karena dianggap menghina Islam. Sebelum pemilihan gubernur itu, Ahok didemo berkali-kali dengan isu agama.