JATIMTIMES - Munculnya varian baru covid-19, yakni Omicron, disikapi cepat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Dalam hal ini, para pendatang dari luar neheri seperti pekerja migran Indonesia (PMI) yang bakal ke wilayah Kota Malang wajib menjalani karantina.
Ya, Pemkot Malang memang tak mau kecolongan dalam penanganan covid-19 saat ini. Terlebih libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) kali ini, meski ada pembatasan, tetap harus dilakukan kewaspadaan.
Baca Juga : Peroleh Suara Terbanyak, Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj Jadi Calon Ketum PBNU, Berikut Perolehan Suaranya
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, proses karantina PMI tersebut tidak berdasarkan hasil PCR-Slswab. Artinya, meski hasil pemeriksaan dinyatakan negatif saat kedatangan, PMI ini tetap diwajibkan untuk menjalani karantina selama tiga hari.
Karantina bagi PMI tersebut dijalankan di safehouse yang berada di Bandara Abdulrachman Saleh. Hal itu mengacu pada aturan pemerintah pusat. Yakni daat proses karantina ini, petugas kesehatan melakukan pengecekan riwayat kesehatan yang bersangkutan. Debwb, dikhawatirkan, PMI sebelum pulang ke daerahnya sempat bersinggungan atau kontak erat dengan pasien yang terpapar covid-19.
"Jadi, penyaringannya itu di bandara. Mereka dikarantina selama 3 harinmesli hasil PCR-swabnya negatif," ujarnya.
Jika telah usai menjalani karantina dan direkomendasikan untuk pulang, dikatakan Husnul, PMI masih harus menjalani karantina mandiri. Yakni, selama 2 hari di rumah dengan pengawasan pihak keluarga yang dibantu pejabat setempat RT/RW.
"Jadi, ketika pulang tetap menjalani karantina lagi dua hari sehingga total lima hari. Nah, apabila ditemui nanti hasil PCR-swabnya positif, maka harus langsung dikarantina 14 hari," terangnya.
Baca Juga : KH Miftachul Akhyar Kembali Jadi Rais Aam NU, Dilarang Rangkap Jabatan
Lebih jauh, Husnul mengimbau masyarakat tak perlu terlalu khawatir akan munculnya varian baru Omicron tersebut. Sebab, selama masyarakat taat protokol kesehatan (prokes), maka akan terhindar dari penularan virus.
"Apa pun variannya, kuncinya prokes dan pencegahan lain. Yakni vaksinasi dari jenis apa pun," tandasnya.