JATIMTIMES - Hotel dan destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi siap menerima kunjungan wisatawan dari kabupaten/kota lain dalam liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022. Pernyataan tersebut disampaikan MY Bramuda Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi di ruang kerjanya, Rabu (22/12/2021).
Menurut pejabat yang akrab disapa Bram itu, sesuai dengan Inmendagri dalam liburan Nataru harus mematuhi beberapa ketentuan. Antara lain, jumlah kunjungan ke destinasi maksimal hanya 75 persen, jam kunjungan juga ditentukan. Selanjutnya penggunaan ticketing online itu wajib dan yang terakhir adalah menjalankan proses protokol kesehatan itu tidak boleh berhenti.
Baca Juga : Tingkatkan Pelayanan, Lapas Banyuwangi Jalin Kerjasama dengan PA
“Karena kita tahu bahwa ini momentum bagi kebangkitan pariwisata di satu sisi. Namun di sisi lain merupakan ujian bagi semua pihak apakah mampu dan bisa lolos sampai Nataru ini berakhir tidak ada lonjakan kasus Covid 19 di Banyuwangi,” jelas Bram.
Dia menuturkan, pihaknya sudah memberikan pendidikan dan pelatihan menerima wisatawan tetapi kita tetap juga aman untuk wisatawan. Pengelola destinasi wisata dan hotel di Banyuwangi sudah sejak sekitar dua bulan yang lalu sudah melakukan uji coba. Untuk destinasi wisata secara bertahap dilakukan penambahan dan saat ini totalnya 65 sudah buka dan siap menerima kunjungan wisatawan.
“Tentu nanti kita akan pantau di Nataru apakah sudah sejalan dengan apa yang didiskusikan bersama. Karena setiap Senin malam Disbudpar Banyuwangi menggelar rapat evaluasi semua destinasi untuk membahas kekurangan dan apa pelayanan yang perlu ditingkatkan kepada para wisatawan,”imbuhnya.
Selanjutnya Bram menambahkan, dari hasil evaluasi yang dilakukan secara kontinyu, pihaknya memberikan reward dan punishmen bagi destinasi wisata, hotel, resto dan tempat kuliner yang ada di Banyuwangi.
Baca Juga : Banyuwangi Putra Lolos Babak 16 Besar Piala Soeratin U 17 Regional Jatim
“Program evaluasi yang kami lakukan setiap Senin malam itu bagian monitoring dan evaluasi bagi destinasi wisata, hotel, resto dan tempat kuliner setiap minggu, termasuk melihat jumlah kunjungan wisatawan dan komplain dari para tamu apabila ada dan dilakukan perbaikan dalam minggu berikutnya,” pungkas Bram mengakhiri wawancara.
