JATIMTIMES - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) mengusung tema “Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga Untuk Perdamaian Dunia", resmi dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'arif Amin, hari ini, Rabu (21/12/2021).
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya, menyampaikan, penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya untuk NU atau upayanya dalam membantu pemerintah dalam menenangkan umat dan masyarakat dimasa pandemi Covid-19. Selain itu, Joko Widodo juga menyampaikan apresiasi atas peran serta NU dalam mengajak masyarakat untuk vaksin, sehingga program vaksinasi bisa berjalan dengan lancar.
Baca Juga : Sederet Pernyataan Kontroversial Para Tokoh soal Virus Covid-19
"Atas nama pemerintah dan negara, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada NU yang telah membantu pemerintah, mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong melakukan vaksinasi. Saya rasakan betul, betapa ajakan para kyai dan ulama betul berdampak pada keinginan masyarakat untuk ikut vaksinasi," terangnya.
Pada awal program vaksinasi, begitu keluar vaksin jenis Astrazeneca, banyak yang tak mau menerima jenis vaksin tersebut. Hal ini sempat menjadi keresahan lantaran stok pada saat itu dijelaskan presiden begitu banyak.
Namun berkat para ulama dan kyai yang berpartisipasi mengajak masyarakat untuk vaksin, jenis vaksin tersebut kemudian bisa diterima diberbagai daerah di seluruh tanah air.
"Yang namanya vaksin Astra banyak daerah yang tak mau mengambil. Padahal saa itu stok yang banyak adalah Astra. Tapi begitu ada telfon kyai dari Jatim, 'Pak presiden silakan vaksin semuanya dikirim ke Jawa Timur, besoknya saya kirim ke Jatim, para kyai berkumpul dan mau menerima vaksin," jelasnya.
Setelah itu, lanjut Jokowi, menyusul kemudian semua daerah satu persatu mau untuk menerima vaksin jenis Astrazeneca. Hal inilah merupakan peran serta dan pengaruh ulama dan kyai dalam mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
Lanjut Jokowi, bulan Juli Indonesia berada pada posisi mencekam. Semua rumah sakit penuh dengan pasien Covid-19, baik itu yang berada di Jawa, Bali. Saat itu, banyak terjadi kekurangan oksigen, kabarnya habis sehingga kekurangan. Belum lagi ditambah kasus harian 56 ribu. Sehingga RS tak cukup, lorong rumah sakit, pasien antri.
Baca Juga : Fokus Kembangkan Malang Smart City, Pemkot Malang Berhasil Raih 2 Penghargaan Sekaligus
"Alhamdulillah berkat dukungan NU, kasusnya alhamdulillah hanya 216 ksus perhari di tanah. Air. Disetiap kota artinya hanya setangh persen," jelasnya.
Sementara itu, sampai kini dosis vaksin yang diberikan atau yang telah disuntikkan sekitar 263 juta. Vaksin tersebut telah distribusikan ke berbagai daerah. Saat ini, capaian dosis vaksin 1 73,9 persen dan dosis 2 51,8 persen.
"Kita harapkan segera bisa tercapai 70 persen vaksinasinya agar Covid tak menyebarkan. Hari ini juga disuntikan vaksin anak-anak sudah 1 juta dosis. Tapi lagi-lagi harus hati-hati dan waspada karena muncul varian baru omircron," pungkasnya.