JATIMTIMES - Minat kaum muda pada dunia investasi terus meningkat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga November 2021 investor pasar modal mencapai 7,2 juta dari data Single Investor Identification (SID).
Dari jumlah tersebut, lebih dari separo atau 59,87 persen berusia di bawah 30 tahun dan 21,48 persen berusia 31-40 tahun. Jika dihitung secara sederhana, total sekitar 5,85 juta investor tersebut merupakan generasi milenial dan Gen Z.
Direktur Humas OJK RI Darmansyah mengungkapkan, investor ritel berusia kurang dari 30 tahun semakin mendominasi dibanding tahun sebelumnya, yakni 54,9 persen pada Desember 2020. "Banyak kaum milenial invest di pasar modal. Banyak yang ikut tren," ungkap Darmansyah, Kamis (16/12/2021) saat ditemui di Taman Dayu Golf Club & Resort dalam dialog terkait Peran OJK dalam Pemulihan Ekonomi Nasional.
Baca Juga : TIDAR Jatim Tegaskan Selektif dalam Memilih SDM
Meski demikian, Darmansyah menyorot bahwa tren positif tersebut masih harus diimbangi dengan peningkatan kewaspadaan investasi. "Ada yang nggak lihat fundamental perusahaannya. Jangan cuma ikut-ikutan, ada pom pom saham, cuma lihat di Instagram 'ini akan naik' langsung percaya. Padahal penasehat keuangan harus berizin dan bersertifikat," tegas Darmansyah.
Sementara itu, Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri mengungkapkan bahwa secara regional, investor saham tumbuh 128 persen di wilayah kerjanya. "Tumbuhnya cukup signifikan, termasuk para mahasiswa dan pengusaha muda yang mulai belajar trading saham dan masuk pasar modal," sebut Sugiarto.
Saat ini, pihaknya masih terus melakukan strategi-strategi dalam penguatan literasi investasi. Misalnya dengan mendirikan galeri-galeri investasi di kampus-kampus sebagai sarana edukasi.
"Galeri investasi di universitas ada 13 di wilayah OJK Malang. Juga ada di luar kampus di kantor HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Malang. Kami berusaha menggandeng para pengusaha muda agar tidak terjerumus investasi bodong, " terang Sugiarto.
Baca Juga : Kejar Target Vaksinasi Lansia, Babinsa dan Nakes Door to Door Datangi Rumah Warga
Selain itu, program unggulan lain dari OJK Malang adalah penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal (SPM) dengan sasaran audiens yang beragam. "Sekolah pasar modal, mengajari trading saham. Contohnya, analisis sederhana seperti apa, ciri investasi aman seperti apa," sebut Sugiarto dalam kegiatan Dialog Akhir Tahun dan Media Gathering bersama media mitra OJK Malang.
Terkait kegiatan tersebut, Sugiarto menyatakan bahwa selama 2021, sinergitas antara OJK Malang dan media sudah terjalin baik. "Tugas kami relatif lebih mudah, terutama dalam edukasi dan publikasi. Termasuk dalam kasus-kasus yang terjadi, misalnya pinjol ilegal yang membuat banyak masyarakat tersadar bahayanya. Ke depan akan lebih banyak lagi tugas literasi agar tidak ada korban investasi ataupun pinjol (pinjaman online) ilegal," pungkas Sugiarto.