JATIMTIMES - Salah satu ulama asal Kecamatan Banyuates, Kabupaten Bangkalan yakni KH Imam Mu'ti, sempat menyebutkan bahwa Habib Muhdlor bin Ali Al-Muhdlor diusir warga dan keluarga dari orang yang telah mewakafkan rumah tersebut kepada Habib Muhdlor.
Penyampaian tersebut diungkapkan oleh Kiai Imam pada agenda Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Aliansi Ulama Madura (Auma), Selasa (7/12/2021) lalu.
Baca Juga : Korban Erupsi Semeru Kesulitan Air, Relawan BPBD Kabupaten Malang Pasang 4 Tandon Air
Terkait hal tersebut, muncul video klarifikasi dari seseorang mengenakan jaket hitam, duduk di sebelah Habib Muhdlor. Di mana video klarifikasi ini sudah menyebar sejak Rabu (8/12/2021) di WhatsApp Group dan beberapa akun YouTube.
"Sebetulnya duduk permasalahannya Habib itu bukan diusir warga, Habib sudah saya tanyakan, habib ini tidak diusir, cuma Habib secara sukarela meninggalkan kediaman beliau," ujar pria berbakat hitam itu.
Pihaknya pun juga mengakui bahwa Habib Muhdlor sebelumnya sempat berselisih dengan kelurga, terkait rumah yang berada di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tersebut.
"Bahkan kami bersama teman-teman sudah mencoba mediasi tiga kali tapi tidak berhasil. Untuk saat ini Alhamdulillaah Habib masih terlindungi," terangnya.
Kemudian mengenai informasi yang disampaikan Kiai Imam dalam agenda audiensi Auma dengan Komisi III DPR-RI yakni terkait 40 orang yang mengusir Habib Muhdlor, telah tertimbun Awan Panas Guguran (APG) dan menghilang, dia menegaskan jika hal itu tidak benar.
"Terkait masalah warga 40 orang yang mengusir habib hilang itu hoax. Tidak benar. Habib sudah saya tanyakan," tuturnya dan Habib Muhdlor yang berada disampingnya membenarkan terkait hal itu.
Baca Juga : Rahmat Gobel Salurkan Bantuan Untuk Tim SAR Melalui Partai NasDem
Saat ini Habib Muhdlor telah bertempat tinggal di sebuah kawasan yang tidak disebutkan dalam video viral tersebut. "Untuk saat ini Alhamdulillah Habib sudah ada yang menampung bersama keluarganya dalam keadaan sehat wal afiat," katanya.
Lebih lanjut, pihaknya meminta agar tidak terjadi upaya-upaya penggiringan opini publik di tengah erupsi Gunung Semeru yang membuat puluhan orang meninggal dunia dan hilang.
"Jadi permasalahan habib ini tolong jangan di kait-kaitkan dengan musibah tersebut, musibah ini murni peringatan dari Allah Subhanahuwata'ala dan saat ini Alhamdulillah Habib sedang sehat-sehat saja, baik-baik saja," pungkasnya.