free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Dugaan Pelecehan Sesama Jenis Terjadi pada Siswa di Tulungagung Saat Tugas PKL

Penulis : Anang Basso - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

03 - Dec - 2021, 00:47

Placeholder
Ilustrasi, net

JATIMTIMES - Siswa salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Tulungagung ini ngambek sekolah. Ngambeknya AA bukan tanpa sebab, saat ditemui di rumahnya wajah remaja ini tampak ketakutan dan mengaku trauma.

Siswa berinitial AA (17) yang duduk di kelas 11 ini mengaku trauma karena telah dilecehkan saat melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di wilayah Kecamatan Rejotangan 

Baca Juga : Hak Angket Jadi Jurus 29 Dewan Utak-atik Personalia TP2D Bondowoso 

 

"Iya takut, saya takut datang ke tempat PKL," kata AA, Kamis (02/11/2021).

Dengan suara lirih dan didampingi ibunya, AA mengaku mendapat perlakuan pelecehan dari salah satu perangkat desa tempatnya PKL.

"Sudah berusaha menolak, tapi dia terus mendekat dan memegang bagian vital saya," ujarnya.

Saat itu, ia sedang duduk berada di ruangan yang berfungsi dapur di kantor desa tempat AA mengikuti PKL.

"Dia datang, lama-lama pegang-pegang, mencium dan meraba," ungkapnya.

Tangan perangkat desa yang dimaksud berinitial PJ itu memegang dan berusaha menahan tubuh AA.

"Saya lawan sambil berteriak, saya takut," imbuhnya.

Ibu AA yang mendapat aduan dari anaknya itu tidak serta merta percaya. Namun, setelah menanyakan langsung kejadian itu, AA dengan gamblang menceritakan detik-detik upaya pelecehan seksual yang dilakukan PJ.

"Saya ini biasanya merantau dengan suami, karena anak saya malas sekolah saya rela di rumah. Tapi begitu anak saya sudah mulai semangat mau ke sekolah, sekarang ada kejadian seperti itu," tuturnya.

Ibu AA yang enggan disebut nama dan initialnya itu mengaku takut, jika perlakuan PJ ke anaknya akan berdampak psikologis jangka panjang. 

"Buktinya sekarang saya suruh ke sekolah masih belum mau, sudah tiga hari tidak mau ikut PKL lagi," terangnya.

Baik AA dan ibunya sudah melaporkan kejadian yang dialami ke pihak guru pembimbingnya. Karena minim saksi, AA hanya bisa memberikan bukti screenshort percakapan yang menjijikkan untuk disampaikan ke gurunya.

Dari percakapan WhatsApp itu, AA tampak menolak ajakan PJ. Namun, PJ terus membujuk dan merayu AA dengan alasan sayang dan semangat bekerja semenjak AA menjalankan PKL di kantornya. 

Baca Juga : DPRD Tulungagung Inisiasi Ranperda Perlindungan dan Pemberdayaan Penyandang Difabel 

 

Dihubungi terpisah, guru pembimbing PKL yang berinitial RW membenarkan telah mendapat aduan dari salah satu siswanya itu. 

"Sudah disampaikan, namun masih perlu kita minta keterangan. Hari ini dia tidak masuk sekolah," ucap RW. 

AA sendiri menurut catatan gurunya juga siswa yang cukup bandel dan sering tidak masuk sekolah. Untuk itu, jika belum memperoleh keterangan baik dari AA dan teman yang sama-sama PKL di tempat yang sama, ia belum dapat menyimpulkan bagaimana penyelesaian kasus ini. 

"Tapi kita sudah putuskan untuk tidak meneruskan PKL siswa ini di kantor desa tempatnya saat ini," imbuhnya. 

Untuk mengamankan siswa yang diduga menjadi korban pelecehan itu, pihak sekolah menarik AA untuk ditempatkan di sekolah alasan perlindungan. 

"Takutnya kalau masih di sana, dicegat atau seperti apa. Kalau di sekolah kan tiap hari bisa memantau jadi lebih aman," tandasnya. 

Saat mengadu, AA mengaku masih bisa memproteksi dirinya dengan menolak ajakan PJ. Pihak sekolah sendiri masih meminta keterangan dan mencari bukti-bukti apakah kejadian itu benar atau tidak. 

"Belum kita laporkan bapak (kepala sekolah) masih kita tangani dengan pokja dulu yang penting anaknya sudah kita tarik dan kita protect di sekolah," jelasnya. 

Kepala desa tempat kerja PJ saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan kejadian ini. Namun, akan segera menindaklanjuti laporan yang diterimanya ini dengan segera dengan memanggil perangkat desa yang diduga telah melakukan perbuatan yang tidak semestinya itu. 

Hingga saat ini, media ini belum meminta konfirmasi ke PJ perangkat desa yang dimaksud AA telah melakukan pelecehan padanya yang sesama prianya itu. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Sri Kurnia Mahiruni