JATIMTIMES - Rekokasi pedagang Pasar Besar Kota Batu akan segera dilakukan. Itu karena revitalisasi Pasar Besar Kota Batu bakal dilaksanakan.
Namun, sudah beberapa hari terakhir spanduk di beberapa kios mulai terpasang di Pasar Besar Kota Batu. Beberapa spanduk itu berisi tulisan protes di sejumlah bangunan pasar. Spanduk itu bertuliskan protes para pedagang soal pelaksanaan relokasi.
Baca Juga : DPRD Kota Batu Setujui 3 Perda, di Antaranya Soal PKL dan Narkoba
Terlihat pada Senin (29/11/2021) spanduk yang dipasang di depan kios-kios itu memiliki ukuran yang beragam. Tulisannya antara lain ‘Kami Belum Siap Relokasi di Masa Pandemi’, ‘Kami Butuh Kadis yang Jujur, Elegan dan Berintegritas’, ‘Carut Marutnya Perencanaan Relokasi Biang Kerok Konflik’.
Juga “Kami mendukung pembangunan Pasar Besar dengan APBN, Kami menolam tahapan relokasi yang otoriter”, “Perpres No 80 th 2019 wujud keberpihakan presiden untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan”, “ Tolong, pemerintah di daerah jangan membuat pedagang malah menjadi tidak berdaya”.
Salah satu pedagang, Ali Muhammad Zubaidi, menjelaskan, dipasangnya spanduk di atas kios-kios tersebut untuk menunjukkan ekspresi kekecewaan pedagang. Kekecewaan itu muncul karena proses perencanaan revitalisasi hingga relokasi tidak pernah dilibatkan.
“Yang kami inginkan adanya transparansi mulai dari perencanaan, anggaran, hingga relokasi,” kata Ali, Senin (29/11/2021). Menurut dia, aspirasi yang diutarakan pedagang tidak pernah didengar, terutama soal kejelasan gambar detail engineering design (DED).
Baca Juga : Tolak Permendikbudristek tentang PPKS, FMMPB Malang Raya Tuntut Segera Direvisi
Meski demikian, pedagang sangat mendukung revitalisasi pasar. Terlebih anggaran yang digunakan lewat APBN. Namun relokasi pun harus segera dilakukan oleh para pedagang mengingat bangunan Pasar Besar Kota Batu sudah dimiliki pihak dari Surabaya melalui lelang. Warga Surabaya tersebut membeli bangunan Pasar Besar Kota Batu senilai Rp 2,1 miliar.
Sementara, revitalisasi Pasar Besar Kota Batu akan menggunakan anggaran secara multi lyears. Pada akhir tahun 2021 ini sudah dilakukan pengerjaan fisik dengan anggaran Rp 19 miliar. Namun pengerjaan fisiknya lebih banyak pada tahun 2022 mendatang dengan menggunakan dana APBN sebesar Rp 200 miliar.