JATIMTIMES – Sejumlah seniman cilik di Gresik ikut menampilkan karyanya dalam sebuah pameran 4D bertema ‘Kebudayaan Pesisir’ yang digelar di salah satu galeri mall Gresik. Tak ayal, puluhan karya siswa itu menjadi daya tarik para pengunjung. Karya mereka berupaya mengekplosasi peradapan pesisir dalam perspektif anak dan remaja.
Arik Wartono, Pimpinan Sanggar Daun sekaligus kurator pameran menjelaskan, puluhan karya yang dipajang merupakan hasil anak binaannya. Pameran 4D sendiri juga diambil dari awalan nama keempat siswa binaannya tersebut. Yakni, Damara Azka (9), Dhafira Khairuna (9), Daffa Gie (14), dan Donata Ratna Faridah (12).
Baca Juga : Meninggal Dunia, Berikut Jejak Karir Bens Leo dari Wartawan hingga Pengamat Musik Tanah Air
Arik menyebut, karya siswa binaannya berhasil menyabet 7 penghargaan internasional dan 2 penghargaan nasional karena dikenal sebagai seniman yang memiliki tingkat detail cukup baik. Damara Azka misalnya. Karyanya berjudul "Panorama Pesisisir 1" dan "Panorama Pesisir 2" pada tahun 2021 dengan ukuran kanvas 100 x 150 sentimeter.
“Karya ini ibarat jendela atau mungkin lebih tepatnya sebuah lubang kunci. Kita bisa mengintip sebuah ruang yang nyata dan imaji telah membaur di dalamnya,” kata Arik, Senin (29/11/2021).
Kemudian, Dhafirah Khairun, telah mengoleksi 14 penghargaan internasional dan 2 penghargaan nasional. Ia dikenal memiliki kelebihan dalam teknik pewarnaan. Di tangannya warna kontras bisa ditampilkan menjadi sesuatu yang harmonis.
Bahkan salah satu karyanya manampilkan seni instalasi berjudul “Laut Palsu” yang memiliki dimensi panjang 2,5 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 2 meter. Seni instalasi masuk dalam kategori media seni baru (new media art) dimana karyanya tidak lagi terbatas pada media konvensional dua dimensi.
Selanjutnya, karya Daffa Gie yang fokus pada lukisan damar kurung. Sebagai informasi, awalnya seni lukis damar kurung adalah lukisan yang diaplikasikan pada lampion dipopulerkan oleh seniman perempuan asal Gresik Masmundari.
“Dalam mengeksplorasi lukisan damar kurung, Daffa tidak hanya terfokus pada penciptaan karya lampion seperti halnya damar kurung konvensional. Lebih dari itu, ia mengaplikasikan lukisan damar kurung dalam lukisan kanvas dan batik,” imbuh Arik.
Baca Juga : Gagal Bayar Utang ke China, Satu-satunya Bandara Internasional Uganda Disita
Terakhir, adalah Donata Ratna Faridah yang kini telah meraih 35 penghargaan internasional dan 5 penghargaan lokal maupun nasional. Kelebihan karyanya adalah mengeksplorasi bahan cat air dan pewarna makanan.
“Kami berharap suatu saat keempat seniman cilik ini nantinya masing-masing bisa menggelar pameran tunggal. Sebab bagi seorang seniman pameran tunggal merupakan salah satu bentuk dedikasi dan tanggungjawabnya sebagai seniman professional,” pungkasnya.
Ditambahkan, pameran seni rupa 4D ini menjadi bagian dari peringatan ulang tahun Sanggar Daun ke-17 dan even seni rupa Biennal Jatim IX.