JATIMTIMES - Jelang Muktamar NU ke-34 di Lampung, terjadi sejumlah manuver isu dan opini yang mengarah pada polarisasi di tubuh Nahdlatul Ulama. Ini kemudian mendapatkan respon kritis dari PW GP Ansor Jawa Timur (Jatim).
Ketua PW GP Ansor Jatim Gus Syafiq Syauqi menyatakan, organisasi anak muda NU yang menjadi poros isu gerakan dan gagasan itu memberikan beberapa catatan atas situasi jelang Muktamar.
Baca Juga : Erick Tohir Tutup 70 BUMN di Tanah Air
Gus Syafiq menyebut bahwa PW GP Ansor Jatim mengimbau agar semua pihak untuk menjauhi narasi pertikaian di muka publik. Dia menilai bahwa membawa isu atau perselisihan muktamar di ruang publik adalah sesuatu yang menurutnya tidak produktif dan mendelegitimasi kesakralan NU.
"Muktamar NU adalah forum tertinggi Ulama NU. Ini forumnya ulama bukan forum publik. Terlebih di era sosial media seperti saat ini adalah menjadi kontraproduktif bahkan meruntuhkan marwah besar NU jika semua hal terkait perbedaan sikap selalu diamplifikasi di ruang publik," terangnya.
Dia kemudian meminta kepada siapapun untuk menahan diri dari perilaku dan gerakan narsis yang bertujuan mempengaruhi opini publik.
"Muktamar bukan untuk publik, jadi jangan lakukan dan jangan samakan cara gerak tim pemenangan dengan kontestasi pemilu. Naif dan sangat disayangkan, seolah menyeret publik dalam skenario untuk melakukan polarisasi di tubuh NU, hati-hati," tegasnya.
Diketahui bahwa serangkaian manuver liar jelang muktamar seperti demo kepada Rais Am adalah indikasi bahwa proses kontestasi dilakukan dengan tidak sehat.
Baca Juga : PWNU Jatim Dukung Surat Perintah Rais Syuriyah PBNU, Minta Muktamar Ke-34 Digelar 17 Desember
"Kita menyesalkan ada manuver dan gerakan itu, sangat kita sesalkan. Tapi, kita juga membaca secara cover both side bahwa kesemuanya adalah akibat terlalu liarnya penggunaan strategi pemenangan di luar tradisi muktamar selama ini. Iya ini akhirnya mirip kontestasi politik bukan muktamar," lanjut pria asal Tuban ini.
Untuk itu dirinya mengimbau kepada seluruh kader Ansor khususnya di Jatim untuk tidak ikut terbawa arus polarisasi. "Kader Ansor Jatim khususnya kami minta untuk tetap satu komando. Bahwa forum muktamar adalah forum ulama bukan forumnya Ansor. Tapi yang jelas kita juga sampaikan kepada semua pihak untuk cukup dan sudahi cara main yang tidak mendidik dan jauh dari akhlaq santri," imbuhnya.