JATIMTIMES - Memupuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air digelar Seminar Wawasan Kebangsaan dalam rangka Hari Santri dan Hari Pahlawan Nasional di Hotel Raden Wijaya, Kota Mojokerto, Sabtu (27/11/21)
Seminar wawasan kebangsaan ini juga masih dalam rangka Hari Santri dan Hari Pahlawan Nasional untuk menumbuhkan kecintaan kepada NKRI.
Di dalamnya hadir beberapa narasumber Seperti Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa, Lc. M.Hum, Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan, S.I.K., S.H., M.H., Ketua DPC PKB Kota Mojokerto yang juga Anggota DPRD Provinsi Jatim H. Masduki Sabil, S.Pdi., Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, serta KH. Abdul Adhim Alwi dan juga Perwakilan NU Kota Mojokerto KH. Asadusin Mudzakir.
Baca Juga : Saksi Kunci Kasus Match Fixing Liga 3 Jadi Korban Tabrak Lari, Batal Hadiri Panggilan Polda Jatim
Kebetulan AKBP Rofiq dan Gus Barra juga adalah penerima reward pemuda inspiratif dari Forkom Jurnalis Nahdliyin di tahun 2021 ini.
Wakil Bupati Gus Barra menyampaikan jika tema seminar yang diangkat cukup berat juga. "Karena sebuah faktor dalam diri kita untuk mencintai bangsa, jika kita menarik sejarah Rasullulah, pada zamannya beliau sangat berat meninggalkan kota Mekkah. Itu adalah sebuah bentuk kecintaanya dengan kota Mekkah," ujarnya.
“Moment seminar kebangsaan ini mari kita tingkatkan kecintaan kita terhadap bangsa sebagaimana ulama sesepuh kita dulu memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dengan adanya kecintaan kita kepada bangsa, kita dapat menjadi garda terdepan jika ada suatu kelompok yang ingin memecah belah kesatuan bangsa,” imbuhnya.
Sementara itu, AKBP Rofiq menyampaikan bahawasannya faham kebangsaan adalah pondasi utama untuk menumbuhkan kecintaan kita terhadap NKRI.
“Dalam sejarah negara Turki dan Arab Saudi mempunyai satu selat yang dapat menguasai Asia melalui perdagangannya, Indonesia mempunyai tujuh selat tapi kita semua belum bisa memanfaatkannya. Bangsa kita dapat maju seperti negara Turki dan Arab Saudi jika orang partai politiknya mempunyai rasa kecintaan kebangsaan,” kata dia.
Baca Juga : Rahasia Kehidupan
Terpisah H. Masduki S.Pdi dari Fraksi PKB DPRD Provinsi Jatim menambahkan Hari Santri dan Hari Pahlawan merupakan kesatuan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena dahulu pimpinan di Nadhatul Ulama, yakni KH. Hasyim Ashari adalah orang yang menyerukan perjuangan melawan penjajah bersama Arek Suroboyo.
“Oleh karena itu dengan adanya seminar kebangsaan ini marilah kita tingkatkan kecintaan terhadap bangsa untuk mempertahankan kesatuan bangsa yang dulu sudah di perjuangkan oleh ulama Nadhatul Ulama," imbuhnya.