JATIMTIMES - Jelang Pemilihan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang pada 5 Desember 2021 mendatang, ada aroma sedikit tak sedap yang berhembus. Hal tersebut adalah dugaan munculnya dualisme dalam tubuh PCNU Kabupaten Malang.
Hal ini dinilai dapat berpotensi membawa hegemoni PCNU Kabupaten Malang menjadi Almamater Oriented. Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Malang Achmad Noer Junaidi tidak dapat menjelaskan secara gamblang. Namun dari yang dia amati, kondisi tersebut memang terjadi.
"Yang saya amati begitu (dua kubu). Jadi dalam tanda kutip, hegemoni NU ke depan itu sepertinya 'Almamatet Oriented'. Jadi ada oknum alumni pesantren tertentu, atau mungkin Masyayikh-nya. Kira-kira seperti itu, mencalonkan alumninya," ujar pria yang akrab disapa Gus Junaidi ini, Kamis (25/11/2021).
Dirinya menilai, jika kondisi tersebut diteruskan, akan membawa hegemoni NU ke kondisi 'Unhappy Ending' dan berangsur akan membawa kepada iklim 'kekuasaan' yang kurang nyaman.
*Karena apa, orientasinya bukan lagi organisatoris, tapi ya itu tadi 'Almamater Oriented'," tegas Gus Junaidi, pria yang juga menjadi pengurus di PWNU Jatim ini.
Hal tersebut hampir dapat dipastikan bakal berdampak pada jajaran atau struktur yang ada di bawahnya. Misalnya seperti dalam pemilihan ketua lembaga atau badan otonom (banom). Di mana yang bersangkutan bisa saja memilih orang yang masih satu almamater.
"Kemungkinannya, mereka akan memilih teman-teman mereka yang dulu. Yang masih satu alamamater. Karena kalau kualifikasi yang benar yang dilakukan, maka yang mengisi adalah orang profesional. Karena orientasinya pada keahlian, bukan almamater. Ini enggak nyaman, dan saya orang pertama yang tidak setuju," terang Gus Junaidi.
Hal itu pun menurutnya menjadi perhatian serius bagi internal PCNU Kabupaten Malang. Pasalnya, hal tersebut dikhawatirkan dapat mengikis marwah NU. Namun begitu, kalaupun yang harus dipilih adalah salah satu dari yang termasuk di dalam dua kubu tersebut, Gus Junaidi menegaskan bahwa pilihan yang dijatuhkan tetap mengacu pada profesionalitas dan keahliannya.
"Saya tidak anti keduanya. Kalaupun saya memilih, itu karena profesionalitas, bukan karena latar belakang pesantrennya. Diantaranya, memilih karena pengabdiannya yang sudah sekian lama," tegasnya.
Informasi yang dihimpun, saat ini sudah ada sekitar 5 orang bakal calon Ketua PCNU Kabupaten Malang.