Judul Buku : Ingkar
Penulis : Boy Candra
Penerbit : KataDepan, Jawa Barat
Tahun Terbit : 2020
Jumlah Halaman : 352+viii halaman
Harga Buku : Rp 90.000
Peresensi : Hilalan Noer Najmia
Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang
JATIMTIMES - Buku karya Boy Candra yang berjudul “Ingkar”, menggiring kita untuk menjelajahi pikiran-pikiran tokoh dalam usia remaja. Boy Candra lahir pada 21 November 1989 di Sumatra Barat, merupakan seorang penulis sejak 2011. Buku yang ditulis mempunyai tema-tema yang menarik, salah satunya buku yang berjudul “ingkar” ini.
Buku ini menceritakan kisah masa lalu seorang remaja bernama Livka. Livka merupakan teman dari penulis Buku Ingkar. Kisah kelam percintaan Livka menginspirasi Boy Candra untuk menerbitkan Buku ini.
Baca Juga : Jalan Cor Beton CSR Pertamina di Senori Tuban Menganga, Banyak Korban Berjatuhan
Buku ini berisi kisah cinta Livka semasa SMA. Livka memiliki seorang kekasih bernama Agung yang ingkar terhadap janji-janjinya yang pernah ia ucapkan kepada Livka sehingga membuat Livka patah hati. Awal bertemunya, pada saat berangkat sekolah di hari pertama karena berpapasan dan terhenti pada satu peristiwa di jalan yaitu tertabraknya kucing oleh seorang yang tidak bertanggung jawab.
Pada pertemuan kedua, Livka melihat Agung, Fahmi dan Bima sedang mengganggu teman-temannya yang ada di lingkungan sekolah hanya untuk memenuhi kesenangan mereka. Disaat itulah Livka berpikiran bahwa Agung mempunyai sifat yang berbeda saat pertama kali ia bertemu. Pada saat di rumah Agung memiliki sifat yang berbeda saat di sekolah. Dia merupakan anak yang baik dan patuh terhadap orang tuanya. Disisi lain dia juga anak tunggal dari keluarga yang mampu.
Suatu hari, pada saat Agung keluar dari grup Fahmi dan Bima karena suatu masalah, dia tidak memiliki seorang teman, hanya Airin dan Livka yang ingin berteman dengannya. Kedekatan Livka dan Agung semakin hari menjadi lebih dekat, hal itu berujung pada pacaran. Namun, orang tua Livka tidak merestui hubungan mereka sebagai teman dekat. Mereka mengetahui bahwa orang tua Agung pernah menipu Ayah Livka. Kecewa dan rasa sakit hati membuat orang tua Livka tidak mau anaknya dekat dengan Agung.
Waktu terus berjalan, Agung yang setingkat lebih atas dari Livka telah lulus lebih dulu dan melanjutkan kuliah di Kota Padang. Livka sering merasa tiba-tiba tidak percaya pada kesetiaan Agung. Hal ini dikarenakan jarak yang jauh dan komunikasi tidak lancar seperti biasanya.
Setelah Agung menemui Livka, dia memantapkan hatinya untuk tetap mempertahankan hubungan mereka meskipun kedua orang tua melarang dan mereka akan memperjuangkan hubungannya untuk mendapatkan restu orang tuanya, namun Livka akan tetap menuruti keinginan orang tuanya.
Livka berusaha fokus pada tujuannya mewujudkan kuliah dan mendapatkan beasiswa. Sementara itu, Agung mendapatkan teman perempuan baru, perempuan itu adalah anak dari ibu kosnya. Suatu hari, dia bermain dengan perempuan itu sampai larut malam, tanpa disadari mereka melakukan hal yang tidak diinginkan, sehingga perempuan itu hamil.
Agung pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hal ini membuat Livka membenci Agung. Dia mendapatkan keyakinan dari Agung untuk tetap menunggu dan setia, tapi kenyatannya dia mengingkarinya sendiri.
Seiring berjalannya waktu, Livka menemukan laki-laki baru dalam hidupnya, yaitu sepupu Airin yang bernama bang Asril. Dia berhasil membuatnya bangkit dari keterpurukan dan menjadi pengobat hatinya yang luka. Bang Asril ternyata adalah teman Livka sejak kecil. Kemudian, kenangan-kenangan semasa kecil pun menjadi cerita yang akhirnya menyatukan hati mereka.
Tema dalam buku ini ialah kekecewaan terhadap janji manis. Penokohan dalan buku ini menggunakan tokoh utama sebagai “aku”, tokoh “kamu” sebagai pasangan tokoh “aku” dan tokoh tambahan. Menggunakan latar tempat di sekolah, di rumah, di Kota Padang. Alur yang diguanakan dalam buku ini adalah alur maju. Kisah ini menggunakan sudut pandang orang pertama.
Buku ini banyak mengandung nilai-nilai pendidikan, diantaranya:
Baca Juga : Tingkatkan Kunjungan dan Perekonomian, Dinas Pariwisata Gelar Pameran Hybrid ‘Expo Pariwisata Kota Batu’
Nilai ketuhanan, manusia bisa merencanakan apa yang dia inginkan tetapi manusia tidak bisa menghindari takdir atau ketetapan dari Tuhan, karena rencana Tuhan sudah diatur dan tersusun rapi untuk manusia dan hambanya. Manusia bisa berencana bahkan merancang apa yang diinginkan tetapi Tuhan yang mengatur segalanya, Tuhan mengerti yang terbaik untuk hamba-Nya.
Nilai sosial, sebuah keluarga sangat berperan penting bagi perkembangan dan pertumbuhan seorang anak untuk proses menuju kedewasaannya. Karena di keluarga tersebut memiliki peran penting untuk perkembangan seorang anak.
Nilai moral, sebuah kebenaran tidak akan pernah bisa dikalahkan, selama dalam diri kita melakukan hal-hal yang benar tidak merugikan orang lain.
Nilai Budaya, setiap orang akan menjadi pribadi yang baik ataupun menjadi pribadi yang buruk tergantung dengan faktor lingkungan yang ada disekitar.
Kelebihan dari buku karangan Boy Candra ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti beserta ilustrasi-ilustrasinya. Perkenalan tokoh digambarkan dengan jelas. Jalan cerita dari buku ini juga tidak akan membuat pembaca merasa bosan, serta di setiap halamannya terdapat kata-kata puitis yang membuat pembaca termotivasi.
Kekurangan dari buku ini, terdapat beberapa cover buku yang tampak membosankan dan kurang menarik, di bagian sub bab terdapat desain yang terkesan berantakan, dan masih ada beberapa kata yang dalam penulisannya kurang tepat.
Kisah Percintaan dari buku ini berakhir bahagia, tetapi mengajarkan kita bahwa cinta yang tulus selalu memiliki tempat yang tepat. Buku ini memuat kisah yang menginspirasi dan cocok untuk semua kalangan pembaca khususnya untuk para remaja, apalagi dibuahi kata-kata manis yang memikat pembaca untuk mengetahui keseluruhan isi buku ini. Buku ini membawa kesan semangat bagi para pembaca untuk menghadapi masalah bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
Nama : Hilalan Noer Najmia
NIM : 202110410311028
Kelas : Farmasi-A