JATIMTIMES - Jalan alternatif antar-kecamatan di Dusun Plosokerep, Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, mengalami kerusakan parah. Bahkan warga sekitar sampai menanami pohon pisang di jalan yang berlubang itu.
Kejadian pohon ditanam di akses jalan yang rusak itu mulanya beredar di WhatsApp group (WAG). Namun, di grup WA disebutkan lokasi jalan rusak iti di Desa Watu Gede, Singosari.
Baca Juga : Di Tuban, Polisi Jadi Hanoman Turun ke Jalan
Mulanya, mencari jalan yang ditanami pohon pisang itu memang cukup sulit. Apalagi sebagian warga di Desa Watu Gede tidak mengetahui keberadaan jalan yang rusak itu.
Dari sekitar 7 orang yang ditanyai wartawan media ini, satu di antaranya berhasil menunjukkan lokasi yang dimaksud. Lokasi tersebut ternyata ada di Dusun Plosokerep, Desa Dengkol, Kecamatan Singosari.
Di Dengkol, terpampang pemandangan jalan yang jeblok karena banyaknya kendaraan berat melintas. Bahkan, untuk mengendarai sepeda motor, wartawan media ini harus pelan-pelan, karena akses jalan yang licin.
Saking gerahnya karena tak kunjung diperbaiki dan juga bermaksud menyindir pemerintah daerah, warga pun berinisiatif menanami pohon pisang di titik-titik jalan berlubang. Terpantau ada sekitar 14 pohon yang ditanami di jalan berlubang itu.
Namun, kebanyakan warga tidak ingin berkomentar terkait polemik jalan rusak tersebut. Namun, Kepala Dusun Plosokerep Sukadi membenarkan bahwa penanaman pohon itu atas inisiatif warga. Hal itu karena warga sudah resah sejak setahun lalu gara-gara jalan di wilayahnya sulit untuk dilalui secara normal.
“Ada sekitar lima RT yang jalannya berlubang itu. Sudah dua minggu lalu kayaknya warga menanami jalan dengan pohon," ungkap Sukadi kepada JatimTIMES, Selasa (16/11/2021).
Berlubangnya jalan alternatif tersebut terjadi sejak akhir 2019 lalu. Namun, memang sebelumnya jalan tersebut sudah rusak walau tidak parah. “Tapi parahnya ya 2019 lalu itu,” kata Sukadi.
Baca Juga : Truk Tabrak Sepeda Motor hingga Ringsek di Singosari, Ini Kondisi Korban
Pihak desa pun sebenarnya tidak tinggal diam. Kata Sukadi, Pemerintah Desa Dengkol sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang untuk membenahi jalan tersebut sejak 2020 lalu.
“Kami sudah mengajukan, sudah diukur juga tahun 2020 lalu sama orang PU (Pekerjaan Umum). Tapi ya tidak ada kelanjutannya. Terus 2021 kemarin juga sempat diukur dan tidak ada pergerakan lagi," imbuh Sukadi.
Sukadi pun menyebut, alasan tidak diperbaikinya jalan berlubang itu akibat refocusing anggaran untuk penanganan covid-19. Sehingga pihaknya hanya bisa pasrah terhadap kebijakan yang diambil. “Katanya dialihkan dan dijanjikan 2022 dibangun lagi jalannya,” kata Sukadi.
Soal penyebab jalan berlubang itu, Sukadi menduga karena akses jalan milik Pemkab Malang itu sering dilalui truk besar. Sehingga jalan aspal tidak kuat dan berlubang hingga saat ini.
“Ya tidak kuat Mas (aspalnya). Ini kan jalan alternatif. Jadi, tidak kuat dan akhirnya berlubang. Sering di sini dilewati truk," terang Sukadi.