JATIMTIMES - Pasca banjir bandang, Pemerintah Kota Batu terus bersiap melakukan antisipasi. Salah satu upaya yang tengah disiapkan adalah penanggulangan bencana oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu dengan menanam ribuan pohon di kawasan Perhutani.
Saat ini, Pemkot Batu tengah menyiapkan 2.300 bibit pohon tanaman tegakan untuk ditanam di lahan Perhutani. Jumlah tersebut terdiri dari 1.000 pohon bambu, 1.000 tanaman vetiver, dan 300 pohon beringin.
Baca Juga : Kulit Ayam Ternyata Bisa Mengatasi Kolestrol, Begini Cara Konsumsinya
Karena itu DLH Kota Batu kini tengah fokus eksisting hutan. “Kami (DLH) akan berkoordinasi lebih lanjut untuk penanganan pasca banjir bandang. Karena jangan sampai yang kemarin ini terjadi lagi,” kata Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan.
Apalagi, salah satu penyebab banjir bandang saat itu diduga adanya alih fungsi lahan pada area hulu Sungai Brantas. Sehingga upaya ini bentuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).
“Rencananya akan ditanam di lahan yang dikelola Perhutani seluas 600 hektar,” ucap Aries.
Sedang penyebab terjadinya banjir bandang adalah adanya bendung alam yang jebol di kawasan hulu. Itu bermula dari adanya longsor di sepanjang tebing alur lembah sungai.
Kemudian pada sisi tebing yang terjal dan longsor tidak dilindungi dengan vegetasi yang terlalu rapat. Misalnya vegetasi berakar kuat, akarnya mengikat tanah, dan menyimpan air.
Baca Juga : Carlos Fortes Comeback, Arema FC 'PD' Tatap Seri Tiga Liga 1
Sehingga pada saat hujan intensitas tinggi, terjadi longsor kecil yang kemudian menjadi bendung di aliran sungai tersebut karena material longsor akan menutup badan airnya.
Selain di hulu, permasalahannya juga terjadi di hilir. Di sepanjang bantaran sungai, cukup banyak kebun semusim dibuat di lereng tepi sungai. Ketika hujan intensitas tinggi tanah seperti meleleh karena akar tidak mengikat tanah.