JATIMTIMES - Untuk meningkatkan pemahaman terkait dengan mekanisme setoran dan bayaran bank umum di Bank Indonesia oleh Penyelenggaraan Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR), Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Kediri menggelar kegiatan Sarasehan Perbankan dan PJPUR se-wilayah Kerja KPw BI Kediri dengan tema “Membangun Sinergi dan Mempererat Silaturahmi”.
Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, kegiatan dilakukan secara hybrid, offline dengan undangan terbatas dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat, bertempat di Hotel Aston Kota Madiun, dan secara online melalui zoom, Sabtu (13/11/2021).
Baca Juga : Raih Juara Bola Voli yang Digelar Disporapar Kota Malang, Ini Ungkapan Bangga Peserta
Dalam sambutannya Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, C. Tratmono Wibowo mengatakan, saat ini percepatan digitalisasi begitu pesat, hampir semua sendi kehidupan sudah tersentuh dengan yang digitalisasi, hal inilah yang membuat Bank Indonesia melakukan transformasi digital, sejalan dengan visi yang telah ditetapkan yaitu menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju.
"Salah satu wujud transformasi digital yang dilakukan oleh Bank Indonesia adalah pengembangan Core Banking System atau CBS khususnya modul Cash Management serta pengembangan infrastuktur Sistem Pembayaran ritel yaitu BI-FAST yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel menggunakan berbagai instrumen dan kanal pembayaran yang dapat dilakukan secara real time dan 24 Jam dalam 7 hari. Hal ini dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menjalankan Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia tahun 2025 yang bertujuan untuk menavigasi peran industri sistem pembayaran di era ekonomi dan keuangan digital,²" kata C. Tratmono Wibowo.
Sejak 13 September 2021 lalu, lanjut C. Tratmono Wibowo mejelaskam, Bank Indonesia telah melakukan Implementasi CBS yang di dalamnya terdapat perubahan yang terjadi, khususnya pada mekanisme setoran bayaran, seperti halnya penggunaan Bank Indonesia Sistem Informasi Layanan Kas (BI-SILK), karena terdapat nomor referensi yang perlu dicatat dan dimasukkan pada saat penginputan di RTGS.
"Jadi dalam proses setoran bayaran, tidak lagi mempersiapkan Slip Penyetoran seperti sebelumnya, hasil output BI-SILK sekarang sudah menjadi dasar untuk melakukan penyetoran di Bank Indonesia," jelasnya.
Tidak hanya itu saja, dalam kesempatan silaturahmi antar perbankan serta PJPUR ini, KPwBI Kediri juga menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya di antaranya Bambang Suroso dari (DPU), Abdul Somad dari (DPU), Witri Rahayu dari (DPSP), Ibu Rosliana Dwi Kembaradari (DPSP) untuk menyosialisasikan tentang BI-FAST, dengan materi tentang apa dan bagaimana, serta keunggulan – keunggulan BI-FAST dibandingkan dengan system pendahulunya, yang finalnya diharapkan dapat meningkatkan layanan keuangan terhadap publik.
Baca Juga : Menko Airlangga Ajak Calon Investor Investasi KEK di Forum Bisnis Dubai Expo 2021
Terakhir C. Tratmono Wibowo berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sertaa silaturahmi antar perbankan serta PJPUR terus terjalin sehingga meningkatkan layanan keuangan kita kepada publik.
Perlu diketahui, untuk kegiatan-kegiatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri dalam hal pengembangan UMKM, pengendalian inflasi, layanan sistem pembayaran, dan upaya pemulihan ekonomi dapat dilihat dengan mengikuti akun Instagram @bank_indonesia_kediri dan Youtube Channel Bank Indonesia Kediri.