free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Membanggakan, Mahasiswi UIN Malang Runner-up Duta Pemudi Kebudayaan Indonesia 2021

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

11 - Nov - 2021, 22:59

Placeholder
Rektor UIN Maliki Malang, Prof Zainuddin MA dan Fida Rofika Miladiah, mahasiswi jurusan IAT UIN Malang menjadi Runner-up Duta Pemudi Kebudayaan Indonesia. (Ist)

JATIMTIMES - Fida Rofika Miladiah, mahasiswi jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, menorehkan prestasi gemilang. Gadis yang mewakili Jawa Timur dalam ajang Duta Pemudi Kebudayaan Indonesia Ekonomi Kreatif tahun 2021 itu berhasil menjadi runner-up.

Fida  baru pertama ikut ajang pemilihan duta. Fida yang berangkat mewakili Jawa Timur dan merupakan satu-satunya kontestan yang berasal dari perguruan tinggi (PT) berbasis agama Islam. Sedangkan yang lainnya  berasal dari perguruan tinggi negeri maupun swasta umum.

Baca Juga : Cari Bibit Atlet, Disporapar Kota Malang Gelar Kejuaraan Voli Antar-SMP

 

“Alhamdulillah, mungkin ini adalah rezeki. Saya merasa senang dan semangat karena mampu menyisihkan mereka dari berbagai daerah di Jawa Timur," tutur Fida.

Dalam ajang ini, perjalanan menuju grand final Duta Kebudayaan Indonesia yang digelar pada 15 Oktober 2021, hafidzah 30 juz ini mesti melalui beberapa tahapan. Pertama, mahasiswi angkatan 2018 ini mengikuti prakarantina selama seminggu. Tahap ini dilakukan secara luring dan diisi dengan berbagai materi berupa teori dan wawasan tentang budaya yang nantinya akan dilanjutkan saat berada di karantina.

Kemudian pada tahap selanjutnya, gadis  asal Kabupaten Jember itu harus mengikuti masa karantina selama delapan hari mulai 10 sampai 17 Oktober 2021 di Jambi. Selesai masa karantina, dalam proses menuju ke grand final, mahasiswi yang juga mengambil program fastrack S-2 Studi Agama Islam di UIN maliki Malang tersebut masih harus berjuang dan bersaing dengan peserta lainnya.

Dimulai dari pemilihan top 7, pada kategori ini peserta diminta mempresentasikan soal budaya daerah secara singkat, yakni selama dua menit. Pada satu menit pertama, peserta diminta menggunakan bahasa daerah dan satu menitnya lagi menggunakan bahasa Indonesia atau asing.

Di sesi top 7, Fida tidak hanya menggunakan bahasa daerah dan bahasa asing. Namun ia juga kaitkan kajian materi budaya dengan kajian di dalam Al-Quran. 

“Alhamdulillah, berkat saya kuliah di UIN Maliki Malang prodi IAT, ilmu yang didapat bisa saya kembangkan dan presentasikan saat grand final" tuturnya.

Baca Juga : Juara Umum di Ajang MTQ Jatim, Bupati Lamongan Beri Hadiah Umrah ke Peraih Medali Emas

 

Setelah lolos pada top 7, Fida berlanjut lolos menuju top 5. Pada kategori ini Fida sukses antaran mampu menjawab pertanyaan umum yang diberikan langsung oleh dewan Juri.

Langkah Fida pun naik ke top 3. Pada tahapan ini, diberikan pertanyaan pamungkas dari dewan juri, yakni tentang pengembangan diri dan karier kaum hawa atau perempuan. 

Menanggapi pertanyaan itu, Fida mampu menyimpulkan jawabannya secara detail disertai contoh yang begitu relevan. Sehingga ketika masuk pada grand final, akhirnya ia terpilih sebagai runner up dengan gelar “Ekonomi Kreatif”.

Usai menjadi runner-up, Fida bergerak cepat. Ia bersama rekan lainnya mengikuti agenda trip, berbagai kegiatan sosial kebudayaan bersama yayasan serta penyusunan program kerja, selama satu tahun ke depan.  "Jadi nanti kita saat kembali pulang, tidak bingung dengan apa yang akan dilakukan," pungkas Fida.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Yunan Helmy