Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Tradisi Gubuk Cinta: Ayah Buatkan Gubuk Anaknya untuk Ditiduri Banyak Pria

Penulis : Desi Kris - Editor : Dede Nana

08 - Nov - 2021, 12:55

Placeholder
Tradisi Gubuk Cinta di Kamboja (Foto: Merdeka.com)

JATIMTIMES - Setiap negara pasti memiliki tradisi yang berbeda-beda sesuai dengan budayanya masing-masing. Budaya tersebut sudah tercipta secara turun temurun dari suku itu lahir.

Memiliki letak geografis dan etnis yang berbeda, terkadang beberapa negara punya tradisi-tradisi cukup unik. Saking uniknya, budaya itu sampai dianggap nyeleneh oleh negara lain. Salah satunya yakni negara Kamboja. Negara di Asia Tenggara itu punya tradisi yang cukup unik. Yakni tradisi Gubuk Cinta. Seperti apa tradisi tersebut? 

Baca Juga : Tutup Festival Banyuwangi Youth Creative Network, Bupati Ipuk: Harus Berlanjut

Sama halnya dengan Indonesia, Kamboja juga memiliki berbagai macam suku. Salah satunya adalah Suku Kreung. Suku Kreung merupakan suku yang berada di daerah terpencil di timur laut Kamboja. Suku ini punya tradisi yang cukup unik, yaitu tradisi Gubuk Cinta.

Dalam tradisi Gubuk Cinta ini, seorang ayah akan membuatkan gubuk khusus untuk anak perempuannya. Gubuk itu kemudian digunakan anak perempuannya untuk bermalam dengan seorang pria yang berbeda tiap malamnya.

Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan agar anak gadis mereka bisa menemukan cinta sejatinya. Sang ayah akan membuatkan gubuk cinta ketika anak gadisnya berusia 8-12 tahun. 

Hal ini untuk mendorongnya bertemu dengan anak laki-laki yang berbeda dan melakukan hubungan seksual dengan mereka. Anak laki-laki ini akan diberi waktu untuk menghabiskan malam bersama mereka sampai anak perempuannya menemukan cinta sejati. 

Dengan begitu, sang gadis bisa memutuskan akan menikah dengan siapa. Mereka percaya tradisi itu adalah cara terbaik agar anak gadisnya menemukan suami terbaik. Selain itu, tradisi ini bertujuan agar seorang remaja putri bisa belajar bertanggung jawab dan hati-hati dalam urusan berhubungan badan.

Bagi penduduk Suku Kreung, gubuk cinta menjadi simbol tanggung jawab dan kemandirian para gadis untuk menentukan sendiri nasib pernikahan mereka di masa depan. Suku Kreung percaya dengan adanya gubuk cinta, mereka bisa mendapatkan pria yang tepat.

Baca Juga : Disahkan Sebagai Panglima TNI oleh DPR Hari ini, Cerita Jenderal Andika Perkasa yang Ternyata Mualaf

Gubuk cinta bukan hanya menjadi tempat bersenggama semata. Semua tindakan yang terjadi di dalam gubuk cinta antara laki-laki dan perempuan itu berdasarkan keputusan sang pemilik 'bilik cinta'.

Meski tradisi ini sangat membuka potensi adanya kejahatan seksual, ternyata di kawasan suku Kreung kejahatan pemerkosaan cukup jarang dilakukan. Meskipun tak bisa menunjukkan statistiknya, hukuman adat di suku Kreung ternyata cukup efektif mencegah tindak pemerkosaan. Jika seorang gadis menjalani hubungan badan atas paksaan, maka si pria akan dikenakan denda oleh tetua kampung. Seluruh hasil panen keluarganya akan diambil. Hal itu tentunya akan memberikan rasa malu bagi pemuda tersebut dan juga keluarganya.

Seks bebas seperti yang dilakukan suku Kreung pastinya memiliki potensi terjadi kehamilan di luar nikah. Namun, para pria suku itu tidak mempermasalahkan kehamilan atau anak yang dikandung oleh sang gadis. Misalnya saja, seorang gadis hamil dari pacar pertamanya, tapi mereka memutuskan untuk berpisah karena alasan ketidakcocokan. Wanita itu akan diizinkan menikah dengan pria lain. Pria itu nantinya akan tetap mengurus anak yang dikandung si gadis seperti anaknya sendiri, tanpa mempermasalahkan siapa ayah biologis anak tersebut.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Dede Nana