JATIMTIMES - Video seorang polisi Jerman memarahi pengendara kendaraan beredar di platform sosial media. Bukan tanpa alasan polisi tersebut bertindak untik memberikan pelajaran bagi pengendara yang hendak memotret korban tewas kecelakaan di jalan.
Dari video tersebut, kecelakaan terjadi di jalan tol Autobahn 6 Jerman. Layaknya insiden kecelakaan umumnya, lalu lintas di area tersendat dan beberapa pengendara melaju pelan di sekitar lokasi kecelakaan.
Bebeberapa pengendara terlihat oleh polisi saat berhenti sejenak sambil mengambil ponsel untuk memotret korban tewas dari dalam kensldaraan. Seorang polisi lalu menghampiri pengendara dan menanyakan asalnya.
"Darimana asal Anda? Ayo Anda mau melihat orang mati? Anda mau melihat korban kecelakaan? Mau memotret, ayo," ujar polisi itu kepada pengendara mengajaknya turun dari mobil dan mendekat ke lokasi korban tewas.
"Dia terbaring di sana. Anda ingin melihatnya? Anda tidak mau? Lalu mengapa anda memotretnya?
Jika anda mau, anda bisa beekata halo padanya," lanjutnya.
"Sekarang Anda harus membayar 128,50 Euro karena telah memotret korban kecelakaan. Memalukan anda! Ini bukan hal yang pantas untuk dilakukan," tegasnya.
Pola yang sama dilakukan kepada pengendara lain yang kedapatan berusaha memotret korban tewas kecelakaan di jalan tol. Hal ini seolah ingin memberikan pembelajaran kepada warga akan perlakuan pengendara yang dianggap tidak pantas.
Menurut polisi tersebut, hal itu perlu dilakukan kepada pengguna jalan agar mereka sadar bahwa sebuah kecelakaan adalah kenyataan yang pahit, bukan sebuah permainan. Sebab, jika hanya disuruh membayar denda dan pergi, para pengendara tidak akan belajar apa-apa.
“Bagi kami , ini merupakan sebuah tanggung jawab untuk menghadapi perilaku orang-orang. Jika kami hanya menyuruh mrk membayar 128,50 Euro dan membiarkannya pergi, saya sangat yakin mereka tidak akan belajar apa pun,” ucap polisi itu.
"Saya pikir mereka harus benar-benar menyadaei apa yang mereka lakukan, dan kami menyadari tindakan kami membuat terkejut orang-orang dan membuat mereka sadar jika ini bukan sebuah permainan tetapi kenyataan yang pahit," ungkapnya.
Potret tersebut kiranya bisa menjadi pelajaran bagi warga +62 atau masyarakat tanah air. Sejatinya, tindakan melakukan pemotretat atau merekam kejadian kecelakaan dan menyebarkan ke berbagai platform media sosial tidaklah pantas dilakukan.
Tindakan itu juga mengingatkan kepada warga +62 soal tragedi kecelakaan maut yang menewaskan artis Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Ardiansyah, di jalan tol Jombang. Dalam peristiwa itu, banyak yang mengambil foto kecelakaan dan menyebarkannya di media sosial. Bahkan, warga juga berbondong-bondong melihat mobil Pajero milik Vanessa yang ringsek berat di Mapolres Jombang dan berfoto dengan latar belakamg mobil itu.