JATIMTIMES - Penggunaan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) Wilker BI Malang hingga kini mencapai 270.023 merchant. Hal tersebut menjadi capaian positif karena melampaui target 113,46 persen.
Kepala Unit Kantor Perwakilan (KPw) BI Malang Hendra Wangsa Dikrama menjelaskan, capaian 270.023 merchant tersebut tumbuh positif dari target 230.000. "Itu untuk wilayah kerja BI Malang," tuturnya dalam kegiatan Capacity Building Sosialisasi Kebijakan BI di Plataran Bromo, Pasuruan, Sabtu (6/11/2021).
Baca Juga : Vaksinasi Capai 70%, Sanusi Optimistis Kabupaten Malang Segera Turun Level
Data tersebut berdasarkan catatan data per Oktober 2021. Catatan untuk Kota Malang maupun Kabupaten Malang 191.144, kemudian disusul Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan dengan catatan penggunaan QRIS 35.834 merchant, Kota Batu 16.274 merchant. Setelah itu Kita dan Kabupaten Probolinggo sebanyak 24.771 merchant.
"Angka Kota Kabupaten Malang tersebut mengalami pertumbuhan 107,63 persen secara year on year (yoy) dengan penambahan pada 2020 ke 2021 sebanyak 90.366 merchant, jelasnya.
Pertumbuhan dan trend ini menunjukkan hal yang positif. Sebab, masyarakat mulai sadar akan sistem pembayaran non tunai yang praktis dan efisien. Faktor lainnya, peningkatan ini tak lepas dari aturan dari pemerintah terkait kebijakan selama pandemi covid-19.
Pemberlakuan PPKM mengharuskan masyarakat harus melakukan berbagai kegiatan di rumah dan tidak diperkenankan beraktivitas di luar rumah. Perubahan perilaku ini menjadikan masyarakat mulai beralih dari pembayaran konvensional menjadi pembayaran non tunai.
Baca Juga : Kontribusi Perekonomian BI Malang di 7 Wilayah Kerjanya Tercatat 16,44 Persen
Sektor atau pelaku usaha yang banyak menggunakan QRIS adalah pada sektor perdagangan. Para pelaku usah mikro banyak yang beralih menggunakan sistem pembayaran QRIS.
"Ini juga mengurangi risiko seperti uang tunai hilang ataupun peredaran uang palsu. Transaksinya juga tercatat secara otomatis dan tidak perlu ada uang kembalian," pungkasnya.