JATIMTIMES - Banjir bandang Kota Batu merupakan bencana besar pada 2021, setelah bencana angin disertai angin pada 2019 silam. Bahkan tidak banyak warga yang menduga jika sungai mati yang teraliri air hujan bisa meluluhlantahkan rumah di sekitar.
Hal tersebut dilihat dari sebuah foto dalam satu frame yang beredar di sosial media. Foto tersebut memperlihatkan kondisi sebelum dan sesudah adanya banjir bandang yang terjadi Kamis (4/11/2021) pukul 15.00 WIB.
Baca Juga : Respons Cepat Bencana Banjir Bandang, BPBD Kabupaten Blitar Kirim Personel ke Kota Batu
Terlihat pada foto before di antara jalan beraspal itu kanan dan kiri terdapat beragam tanaman di Dusun Gintung, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji. Bahkan ada tanaman yang diberi pagar. Sementara pada sisi kiri terdapat tanaman yang ditanam begitu saja. Kemudian di sebelah rumah bertingkat terdapat aliran air yang tidak cukup lebar. Kurang lebih tiga meter. Sementara jalan tersebut posisinya pada tikungan.
Sementara pada foto after rumah bertingkat warna putih dan sampingnya rumah warna oranye, kini sudah hancur diterjang banjir bandang. Lalu rumah yang berwarna biru kini atapnya sudah hilang diterjang banjir. Saat ini kondisi pasca banjir bandang di area tersebut hanya menyisakan lumpur yang sudah mulai mengeras.
Juga terdapat material yang bertumpuk, mulai dari bebatuan yang ukurannya mulai dari kecil hingga besar. Kemudian ada bambu, ranting, pohon, kayu-kayu, dan sebagainya.
Saat ini tim gabungan sedang berupaya untuk melakukan pembersihan sebelum turun hujan kembali di sana. Alat berat terus dioperasionalkan untuk mengangkat sisa material. Sementara damp truk silih berganti terus mengangkut sampah dan sisa material.
Salah satu warga yang terdampak rumahnya hancur Suliamat mengatakan, sejak mendirikan rumah tahun 1994 tidak pernah rumahnya teraliri banjir maupun bencana lainnya. Baru 2021 ini, rumahnya langsung tersapu banjir bandang.
Baca Juga : Peringatan Dini Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, BPBD Kabupaten Malang Siagakan 4 Pos Lapang
“Aliran air di samping rumah saya itu sungai mati, gak pernah banjir atau bencana lainnya,” kata Suliamat.
Karena itu dengan kejadian ini cukup membuatnya kaget. Hingga membuatnya kehilangan rumah, anak, cucu, hewan ternak, dan kendaraan bermotor yang biasa digunakannya untuk bekerja ke sawah.