JATIMTIMES - Satu jenazah korban perahu tradisional tenggelam dengan belasan penumpang di Sungai Bengawan Solo ditemukan tim SAR Gabungan, sekitar pukul 06.00 WIB, Jumat (05/11/2021) pagi.
Dengan penemuan kembali 1 jenazah korban perahu tradisional menambah daftar nama korban berstatus meninggal dalam musibah maut tersebut.
Baca Juga : Pinjam Motor Lalu Dijual, Pemuda Asal Nganjuk Akhirnya Harus Berurusan dengan Polisi
"Empat korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tiga di antaranya ditemukan pencarian kemarin dan satu korban ditemukan pagi tadi," ungkap Kepala Basarnas Surabaya, Hari Adi Purnomo.
Keempat jenazah yang berhasil dievakuasi dan diidentifikasi yakni Agus Tutin (Lk 28) warga Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan. Korban ini tidak masuk dalam daftar Manifest perahu. Lalu, Kasian (Lk 65) warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Kemudian, Toro (Lk 40) warga Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
"Tiga jenazah ini ditemukan kemarin, Kamis (4/11/2021). Ketiganya telah teridentifikasi," sambung Hari Adi Purnomo.
Dan 1 jenazah baru ditemukan Jumat (5/11/2021) pagi ini masih dilakukan proses identifikasi di RSUD dr. Koesma Tuban.
Dikatakan Hari, jenazah yang ditemukan itu memakai baju koko coklat. Dan pihak keluarga telah mengenali bahwa jenazah atas nama Bashori (Lk 37) warga Desa Maibit, Kecamatan Rengel.
Baca Juga : Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko Nostalgia Kupas Bawang Bersama Relawan di Dapur Umum
"Untuk korban yang baru ditemukan pagi ini ciri-cirinya mengenakan baju koko coklat, celana hitam dan dikenali oleh keluarganya atas nama Bashori. Tapi secara resmi masih menunggu identifikasi dari RSUD," tutupnya.
Lebih lanjut tim SAR akan melakukan pencarian korban yang masih belum ditemukan, ke radius 43 Kilometer dari titik awal kejadian tenggelamnya perahu tradisional tersebut.
Sementara beredar vidio amatir detik - detik tenggelamnya perahu tradisional tersebut, yang kelihatan jelas badan perahu karam terbawa derasnya arus aliran Sungai Bengawan Solo. (*)