JATIMTIMES - Di tengah situasi pandemi, tidak sedikit para ibu yang mengalami kesulitan pengasuhan dan pengawasan tumbuh kembang balita. Hal tersebut dikarenakan beberapa waktu lalu pelayanan posyandu sempat nonaktif selama PPKM.
Kini, saat kondisi kasus Covid melandai, Pemkot Kediri kembali mengadakan kelas bagi ibu balita. Kegiatan yang diadakan tiap puskesmas wilayah ini sebagai wadah berbagi pengetahuan tentang kesehatan balita dan pencegahan stunting.
Baca Juga : Turun Level, Wali Kota Kediri Ajak Masyarakat Pertahankan Disiplin Prokes
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Feronica menyampaikan pada para ibu agar tetap memperhatikan tumbuh kembang anak terlebih pada masa pandemi.
"PR kita saat ini tidak hanya terfokus pada pencegahan Covid di lingkup keluarga. Namun juga, masih ada stunting yang harus kita cegah, penyakit-penyakit yang sering menjangkiti anak juga. Maka dengan kembali aktifnya Posyandu dan adanya kelas hamil dan ibu balita, saya harap ibu-ibu dapat berperan aktif untuk dapat menekan risiko-risiko tersebut," ujar Bunda Fey.
Salah satu contoh seperti Kelas Ibu Balita yang diadakan Puskesmas Wilayah Utara di Kelurahan Ringinanom pada Kamis (4/11). Dengan menghadirkan 15 ibu balita usia 0-12 bulan, pemateri berbagi tentang penanganan penyakit yang sering terjadi pada balita, pendampingan tumbuh kembang anak.
Selain itu juga mengajak para ibu menepis mitos pengasuhan yang beredar.
"Semisal, anak kena diare itu tandanya dia mau pinter. Bukan ya. Anak kena diare itu karena ada yang salah dengan makanan, jadi harus segera diobati dan dicari masalahnya. Jangan sampai dehidrasi," ujar Bidan Wilayah Kelurahan Ringinanom Dewi Nusa Indah, yang juga sebagai pemateri.
Ada juga mitos menggendong bayi menghadap depan dilarang. Sedangkan hal tersebut tidak menyalahi aturan, bahkan membantu motorik anak.
Baca Juga : Tangkal Radikalisme dan Intoleransi, Pemkab Kediri Kukuhkan Pengurus FKUB Baru
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kota Wilayah Utara dr Susana Dewi menyampaikan, kegiatan Kelas Ibu Balita ini bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan balita, memberikan makanan yang baik dan memenuhi gizi serta turut mengawasi tumbuh kembang balita.
"Kegiatan Posyandu Balita juga sudah mulai berjalan lagi, diharapkan para ibu aktif untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita di Posyandu. Karena terdapat beberapa kasus ditemukan balita yang berat badannya tetap bahkan menurun sehingga perlu ada konseling lanjut dari petugas kesehatan," ujar dr. Dewi.
Manfaat Kelas Ibu Balita pun dirasakan oleh Tiara yang sempat mengalami ASI tidak lancar.
"Dulu ASI sempat tidak lancar, lalu saya konsultasi di kelas dan diminta perbanyak sayur. Sekarang sudah lancar. Ya beruntung ada kelas ini," ujar Tiara sambil menggendong anaknya yang berusia 3 bulan.