JATIMTIMES-Bupati Madiun Ahmad Dawami atau yang biasa dikenal Kaji Mbing mendapat surat kaleng atau surat yang tidak diketahui jelas siapa pengirimnya. Surat kaleng yang ditujukan kepada Kaji Mbing tersebut berisikan carut marutnya kinerja Direksi PDAM Tirta Dharma Purabaya Kabupaten Madiun.
Pasalnya surat kaleng tersebut coba mengungkapkan 'bobroknya' manajemen Perusahaan Umum Daerah Madiun yang telah berlangsung lama. Arogansi jabatan digambarkan sangat jelas oleh si empunya surat. Mulai dari penggunaan dana operasional perusahaan yang beralih fungsi untuk kepentingan pribadi direksi.
Selain itu, dalam isi surat tersebut mengungkapkan Direksi PDAM punya kedekatan dengan bupati dan wakil bupati sehingga seakan tidak memperdulikan keadaan yang ada di tubuh Perusahaan Air Minum Daerah tersebut.
”Tetapi justru sikap direksi seakan akan tidak mau tahu bahkan merasa bangga karena punya kedekatan dengan Bupati dan Wakil Bupati bahkan dirut sering bercanda bilang pada teman-teman “enak jaman sekarang bupati dan wakil bupati seperti saudara kembar karena sama sama mro****nya. karena orang mro**** gampang sratenane tiap butuh uang dikasih jadi nurut,” isi surat tersebut.
Baca Juga : Puluhan Warga Luruk DPRD Kota Malang, Akhirnya Kecewa
Sang empu juga menyinggung Dewan Pengawas yang tidak paham terhadap pengelolaan PDAM terkesan plonga plongo. Terlebih Ketua Dewan Pengawas (Dewas) yang disebut dengan kata-kata yang miris bacanya. “Dewan Pengawas yang tidak paham terhadap pengelolaan pdam terkesan plonga plongo apalagi saudara Puji widodo selaku dewas betul betul to*** alias ce**** dan go***". kutipan suratnya.
Kami sebagai pegawai sangat tidak ridho terhadap mereka yang menerima gaji yang sangat besar tapi tidak mempunyai manfaat untuk kemajuan perusahaan PDAM. Untuk itu kami mohon agar anggota DPRD berkenan melakukan hearing dengan direksi dan staf PDAM untuk menyelesaikan masalah PDAM yang carut marut ini agar PDAM terus maju dan berkembang, tambah sang empu dalam tulisannya.
Saat dikonfirmasi terkait surat kaleng tersebut Direksi PDAM Tirta Dharma Purabaya Sumariyono membantah bahwa Ia pernah mengucapkan kata-kata tersebut.
"Ndak-ndak, jadi orang ini yang berkarakter seperti itu, yang membikin itu. Ini orang yang pegel luar biasa," tutur Sumarsono saat ditanya terkait kutipan dalam surat kaleng tersebut di ruangannya (4/11/2021).
Menurut Sumaryono, orang yang nulis surat kaleng tersebut merupakan orang yang paham politik, paham tata kelola PDAM dan juga tau tentang birokrasi.
"Orang ini pegelnya kolektif, dia juga tau terhadap tata kelola PDAM, tata kelola politik, tata kelola birokrasi dalam tanda kutip lo ya tau hubungan politik," tambahnya.
Sumaryono juga mengatakan bahwa dirinya sebenarnya tau siapa yang mengirim surat tersebut namun dia tidak mau mengatakannya "Kalau saya sih sebenernya eroh (Tau-red) tapi kan tidak boleh," ungkapnya sambil mengatakan karena Ia sudah pengalaman menjadi pegawai PDAM selama 23 tahun.
Masalah surat kaleng, Sumariyono mengatakan sudah diselesaikan bersama DPRD dan Bupati Madiun dengan membawa 6 kepala bagian jajaran PDAM Madiun pada bulan Juli akhir. "Pada prinsipnya setelah hearing kan sudah diberita acara bahwa semua pokok masalah ini memohon ke saya Pak Direktur diselesaikan secara internal," jelasnya.