JATIMTIMES - Tradisi baru dilakukan oleh Arema FC di dalam ruang ganti seusai pertandingan. Pemain dan official gotong royong membersihkan ruang ganti sebelum meninggalkan stadion.
Hal itu seperti yang dilakukan sesuai pertandingan melawan Madura United di Stadion Sultan Agung Bantul pada (1/11/2021) kemarin lusa. Pemain dan official tampak membersihkan ruang ganti di stadion milik Pemerintah Kabupaten Bantul tersebut.
Baca Juga : Pertemuan Pemimpin Negara di Rangkaian COP26 untuk Mengembangkan Ekonomi Hijau dan Kuatkan Iklim Investasi
Pemain bahkan tidak segan untuk mengambil sampah yang berserakan di ruang ganti. Hal itu juga sesuai dengan instruksi Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
“Arema FC memiliki tradisi baru, seusai pertandingan pemain dan official membersihkan ruang ganti,” ungkap Gilang Widya Pramana atau yang akrab disapa Juragan 99 itu.
Kendati secara operasional kebersihan stadion itu merupakan tugas dari petugas stadion, namun Arema FC tidak ingin hal itu membebani petugas. Hal itu mengingat sampah yang ditinggalkan sebenarnya bisa benar-benar bersih jika dilakukan secara gotong royong.
“Ini dilakukan untuk menyebarkan kebaikan. Semua pemain dan official ikut terlibat dalam kegiatan ini,” terang Gilang.
“Kalau kami menanamkan kebaikan di mana pun, Insya Allah jalan kami akan dimudahkan, termasuk jalan meraih kemenangan,” tambah Gilang.
Gilang mengapresiasi kepada pemain dan official yang sudah mau memulai tradisi untuk menjaga kebersihan di ruang ganti pemain. Dan ia berharap kedepan dapat terus dilakukan di stadion manapun.
“Terima kasih saya sampaikan kepada pemain dan official yang meninggalkan ruang ganti setelah pertandingan dalam keadaan bersih. Aku berharap hal ini rutin dijalankan,” tandas Gilang.
Komando untuk tidak meninggalkan ruang ganti sebelum ruangan benar-benar bersih juga disampaikan manajer ad interim Arema FC Ali Rifki. Bahkan secara langsung dia mewanti-wanti kepada seluruh awak tim untuk menjaga kebersihan ruang ganti.
Baca Juga : Siap Sukseskan Pemilu 2024, Pemkot Kediri dan Bawaslu Kota Kediri Jalin Kerja Sama
“Jangan sampai meninggalkan ruang ganti dalam keadaan kotor, suasana harus bersih seperti kita pertama datang ke sini sebelum pertandingan,” kata Ali.
Di sisi lain, Ali Rifki menilai bahwa tradisi tersebut selain menanamkan kebaikan juga dapat mempererat kesolidan di antara awak tim.
“Hal ini memang terlihat sederhana. Tapi di sisi lain secara emosional mampu membangun kesolidan di tim, karena kami sama-sama merasa bertanggung jawab terhadap sekitar kita, terutama ruang ganti yang sudah kami gunakan,” tandas Ali.
Tradisi ini menurut manajemen Arema FC memang harus terus dilakukan. Kendati Arema FC bermain di luar kandang, namun tim Singo Edan merasa memiliki ikatan emosional terhadap ruang ganti pemain yang digunakan.
Di ruang ganti sendiri banyak hal yang dilakukan oleh Arema FC, selain berfungsi sebagai tempat transit pemain. Di ruangan itu pula, taktik dan strategi kerap di susun. Ruang ganti menjadi bagian penting dari persiapan terakhir Arema FC sebelum pertandingan.
Hal itu pula yang membuat Arema FC merasa memiliki tanggung jawab moral terhadap suasana di ruang ganti, terutama kebersihannya.