JATIMTIMES - Destinasi wisata di Kota Malang terus berkembang. Hadirnya kampung-kampung tematik, menjadikan setiap wilayah berinovasi membuat area pariwisata untuk memikat pengunjung. Seperti, Hutan Segitiga di wilayah RW 07, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Menjadi area wisata yang terbilang masih baru, Hutan Segitiga hadir di tengah lingkungan warganya.
Meski belum tuntas 100 persen, area ini hadir untuk memberikan wadah bagi pengunjung, khususnya anak-anak. Rumah-rumah adat model zaman dahulu, seperti gubuk-gubuk dihadirkan untuk menunjang area wisata.
Baca Juga : Besok, Kapolri Sapa 58 Anak Asuh Polresta Makota Korban Covid-19 Secara Interaktif
Ketua RW 07 Kelurahan Karangbesuki Slamet Udadi mengatakan, konsep yang dihadirkan dari Hutan Segitiga ini berupa taman permainan. Area ini juga dilengkapi tempat baca, sehingga anak-anak pun bisa belajar sambil bermain. Menariknya, nantinya, Hutan Segitiga juga akan menghadirkan beragam permainan tradisional anak-anak yang populer di tahun 90-an. Sebut saja, congklak, engklek, dan lainnya.
"Konsepnya, taman ini adalah taman untuk bermain. Taman ini belum selesai 100 persen, tapi konsepnya nanti permainan tradisional ada di sini. Di RW ini, kelurahan sini. Misalkan, engklek, dakon (congklak) itu ada di sini," ujar Slamet, Senin (1/11/2021).
Dengan mengandalkan dana dari swadaya masyarakat, bantuan Pemerintah melalui APBD, dan lainnya, area wisata ini masih akan dikembangkan. Untuk semakin memikat pengunjung bakal banyak dihadirkan spot-spot selfie.
Seperti, rumah-rumah adat. Kemudian, dilengkapi pula dengan baju adat yang nantinya bisa dipakai pengunjung untuk mengabadikan momen saat bermain ke Hutan Segitiga tersebut.
"Rumah-rumah tampak depan untuk selfie, kita siapkan pakaiannya. Kalau ingin pakaian Madura, Jawa, juga ada rumah-rumah adat. Ini kita buat untuk memperhatikan estetikanya," tandasnya.
Baca Juga : Perkuat Kemandirian Ekonomi, Wali Kota Sutiaji Ingin Tiap RW Punya Inovasi Wisata
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan apresiasinya atas hadirnya destinasi wisata di tingkat RW. Dengan adanya Hutan Segitiga ini diharapkan akan menjadikan wilayah sekitarnya memiliki kemandirian ekonomi.
"Alhamdulillah kalau dilihat, ini luar biasa. RW 7 dan bisa di RW-RW lain nantinya. Saya penuh keyakinan luar biasa ketika masyarakat kita bersama gotong royong. Tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan. Kemandirian ekonomi juga akan meningkat," ungkap Sutiaji.