JATIMTIMES - Video seorang bocah laki-laki yang menganiaya neneknya sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak bocah laki-laki itu menendang dan memukul-mukul neneknya, yang sibuk menjemur baju.
Sang nenek terlihat tak menghiraukan aksi cucunya itu. Ia memilih melanjutkan menjemur. Namun, anak laki-laki itu tampak geram dan kembali menendang neneknya dari belakang, sebelum sang nenek masuk ke rumah.
Baca Juga : Dari Hidangan Makan, Tempe Desa Beji Kini Jadi Motif Batik
Peristiwa itu terjadi terjadi di Desa Blaru, Kecamatan Pati, Jawa Tengah. Bocah laki-laki itu diketahui berinisial H. H sendiri masih duduk di bangku Kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Sabtu (30/10/2021), pihak Dinas Sosial Kabupaten Pati telah mendatangi lokasi kejadian.
Dalam kunjungan tersebut, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada Dinsos Pati, Etik Tri Hartanti, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga, pemerintah desa, Polsek, dan Koramil terkait permasalahan ini.
Kepada pihak Dinsos, keluarga menyebut anak laki-laki itu adalah korban dari keluarga broken home karena orangtuanya cerai.
Bocah itu pun dititipkan kepada neneknya. Menurut pihak Dinsos, tindakan agresif bocah itu bisa jadi disebabkan karena kurangnya kasih sayang orangtua.
"Saya sudah ke TKP, ketemu keluarga sama si anak sendiri. Ternyata si anak dari keluarga broken home. Orang tuanya sudah cerai," ujar Etik.
"Dia cuma tinggal berdua dengan neneknya. Kurang kasih sayang orang tua, makanya si anak jadi seperti itu," tambah Etik.
Lebih lanjut, Etik menambahkan selain kekurangan kasih sayang orang tua H juga menjadi korban perundungan (bullying) oleh teman-temannya di sekolah. "Di sekolah pertama dia jadi korban bullying, kemudian minta pindah. Sekarang sudah di sekolah yang baru," tutur Etik.
Menurutnya, perundungan memang berdampak pada psikologis anak. Anak itu menjadi trauma, ketakutan, dan akhirnya mencari pelampiasan pada orang lain, yakni orang terdekatnya.
Baca Juga : 7 Setan yang Hadir saat Kita Salah Baca Alfatihah, Ini Nama Setannya
Sementara sang nenek berinisial S. Etik menambahkan, setelah video tersebut viral, H kini menjadi trauma. Pihaknya akan mengupayakan langkah-langkah pendampingan untuk memulihkan kondisi psikisnya.
Rencananya hari ini Senin besok (1/11/2021) pihak Dinsos akan mendatangkan orang tuanya, karena ortunya tidak bersama anak. "Kami mediasi dulu, nanti hasilnya seperti apa. Kalau memang sudah tidak sanggup, nanti Dinsos segera bergerak untuk menitipkan dia ke panti rehabilitasi sosial," terang Etik.
Ia mengatakan, ibu kandung H kini bekerja di Semarang. Sedangkan ayah kandungnya ada di Pucakwangi, Pati.
Untuk diketahui, dalam video yang viral, narasi yang ada menyebutkan bahwa alasan H menganiaya neneknya karena si nenek hendak menjual laptop miliknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Namun, warga setempat yang enggan disebutkan namanya membantah hal tersebut. "Memang mereka kondisi ekonominya kurang mampu. Tapi waktu kejadian itu, si anak sedang rindu pada ayahnya," kata warga itu.
Warga itu menyebut, pihak desa juga telah menghimpun keterangan dari orang yang memviralkan video tersebut.