JATIMTIMES - Di usianya yang genap ke 60 tahun, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang diharapkan bisa menjadi destinasi kajian islam dunia.
Hal itu diutarakan Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr Zainuddin MA kala memberikan sambutan pada kegiatan pembinaan mental dan spiritual bagi keluarga besar dan sivitas akademika, beberapa waktu lalu. "Lulusannya juga diharapkan memiliki kekuatan zikir, pikir dan beramal soleh," ucapnya.
Baca Juga : Disdikbud Kota Malang Berencana Terapkan Peduli Lindungi di Jenjang SMP
Menurut rektor, UIN Maliki Malang mempunyai sistem pendidikan yang terintegrasi, selalu memadukan tradisi lama dan tradisi baru. Dalam hal pembelajaran, UIN selalu mengaitkan Alquran maupun keislaman serta alhadis. Karena itu, visinya tentunya menjadi pendidikan tinggi yang integratif, memadukan sains dan Islam. "Ilmu sosial, teknik dan yang lain selalu dikaitkan Al-Quran, Islam dan hadis," terangnya.
Pembelajaran di UIN Maliki Malang tak hanya di dalam kampus, namun juga melakukan pembelajaran di ma'had. Seluruh mahasiswa baru diwajibkan mengikuti pendidikan di ma'had. Di situ, kepada mahasiswa, diberikan pembinaan dan pembangunan karakter.
"Termasuk juga belajar membaca Al-Quran dengan fasih, serta tradisi-tradisi yang telah dikembangkan di pesantren," tutur Zainuddin.
Selain itu, UIN Maliki Malang mempunyai distingsi, yakni pusat pengembangan bahasa, baik itu bahasa Arab, Inggris, maupun Mandarin. Para mahasiswa juga diwajibkan untuk belajar di pusat pengembangan bahasa.
"Mereka diharapkan harus bisa menguasai bahasa asing. Utamanya yang wajib ain itu adalah bahasa Arab," jelas rektor.
Baca Juga : Viral Kasus Pamflet "Nabi Kader PMII", Polisi Diminta Segera Bertindak
Kampus Ulul Albab ini juga memiliki pusat hafalan Al-Quran. Bukan hanya dari Fakultas Syariah dan Tarbiyah, namun seluruh fakultas yang ada sampai pada Fakultas Kedokteran juga melakukan hafalan Al-Quran. "Makanya semua mahasiswa diharapkan bisa mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum," ucap Zainuddin.
Begitu pun dalam kegiatan keagamaan. UIN Maliki Malang juga selalu aktif dan rutin melaksanakan kegiatan keagamaan. Seperti salawatan, dibaan, tadarus, terbangan hingga istighotsah dengan menghadirkan mufasir dari luar maupun dari dalam UIN Malang. "Meskipun international recognition, kami juga tetap memperhatikan tradisi lama yang dikembangkan di persantren," ungkap Zainuddin.
Tidak hanya menjadi kampus terbaik. Lulusan UIN pun diharapkan mampu memiliki empat pilar keilmuan yang selalu ditanamkan kepada seluruh mahasiswa dan lulusannya yaitu memiliki kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional. "Ini penting untuk tetap dijaga agar lulusan kita memiliki daya saing yang tinggi," pungkasnya.