JATIMTIMES - Sebagai upaya memaksimalkan sektor ekonomi kreatif (ekraf) Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang mempercepat pembangunan Malang Crearive Center (MCC). Saat ini pembangunan MCC sudah mencapai lima lantai.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi mengatakan, pembangunan MCC sudah direncanakan dalam keputusan awal, yakni memiliki delapan lantai. Sebuah gedung yang berada di tengah-tengah Kota Malang itu nantinya akan menampung segala macam bentuk ekonomi kreatif dari masyarakat Kota Malang.
Baca Juga : Alih-Alih Bangun Jembatan Rp 500 Juta, Mantan Kades Karpote Ditangkap KejariĀ
"(Capaian lima lantai) kalau diprosentasekan 33 persen. Percepatan pembangunan terus dilakukan. Ditarget selesai Juli 2022," ungkap Diah kepada JatimTIMES.com, Jumat (29/10/2021).
Dalam pembangunan MCC ini, Pemkot Malang telah menganggarkan pada tahun 2021 ini sekitar Rp 25 miliar. Kemudian untuk tahun 2022, diperkirakan anggaran yang bakal disiapkan sekitar Rp 73 miliar.
Diah menjelaskan, pembangunan fisik MCC yang sudah mencapai lantai lima tersebut bakal dilengkapi dengan beberapa fasilitas. Di antaranya, fasilitas kios untuk memajang produk-produk dari UMKM di Kota Malang, hingga beberapa ruangan untuk digunakan sebagai tempat kreatif pelaku ekraf.
"Kami menargetkan akhir Desember 2021 ini pembangunan lantai delapan selesai dan satu basement selesai," ujar Diah.
Selain itu, DPUPRPKP juga menyampaikan bahwa anggaran tahun 2021 yang dialokasikan untuk pembangunan MCC sudah terserap sekitar Rp 14,4 miliar. Anggaran tersebut baru digunakan untuk pembayaran uang muka.
"Sisa anggaran untuk tahun 2021 ini sekitar Rp 10 miliar dan itu bakal segera dibayarkan secepatnya ke pihak kontraktor sambil memantau hasil pengerjaan," terang Diah.
Baca Juga : Gudang Rongsokan Terbakar, Kerugian Capai Puluhan Juta
Sementara itu, sebelumnya Wali Kota Malang Sutiaji sempat menjelaskan bahwa MCC akan ditempati para pelaku ekraf (ekonomi kreatif) agar perekonomian masyarakat terus berputar dan pelaku ekraf mendapatkan tempat yang layak.
Selain itu, nantinya beberapa perusahaan umum daerah (perumda) harus memberikan ruang kepada pelaku ekraf. Salah satu yang ditunjuk Sutiaji yakni Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) Malang.
Dalam rencana bisnis, Perumda Tunas Malang memiliki program digitilisasi produk. Nantinya untuk kebutuhan animator, dapat menggunakan fasilitas yang ada di MCC dan Perumda Tunas Malang untuk disinergikan.
"Kami berharap, setidaknya pada pertengahan tahun 2022 (MCC) bisa ditempati oleh pelaku ekraf dan UMKM," pungkas Sutiaji.