JATIMTIMES - Memperingati Hari Sumpah Pemuda, sejumlah pemuda di Malang Raya yang tergabung dalam Konvensi Pemuda melakukan diskusi bertema "Ayo Noto Malang Raya" untuk menggali dan melihat kondisi pemuda saat ini.
Fahmi Ismail, inisiator Konvensi Pemuda, menjelaskan, kondisi pemuda saat ini sangat memiriskan. Terlebih lagi di tengah pandemi covid-19, banyak para pemuda yang mengalami kebingungan dan tidak mengetahui langkah apa yang harus dilakukan. Permasalahan pengangguran dan pekerjaan masih menjadi bahasan utama.
Baca Juga : Lewat Sarasehan Omek, Dema UIN Malang Kontribusi Kuatkan Peran Pemuda
Ketika berbicara terkait wirausaha, Fahmi menyebut banyak ganjalan yang ditemui. Salah satunya adalah permasalahan modal. Banyak pemuda yang telah memiliki niat untuk berwirausaha, tetapi kemudian gugur lantaran mengalami kendala terkait permodalan.
"Makanya, di sini perlu peran pemerintah apa yang bisa diberikan untuk para pemuda ini bisa bergerak di bidang usaha yang kemudian bermuara pada kemandirian," tuturnya di sela-sela kegiatan yang dilakukan di salah satu resto di Jalan Pahlawan TRIP, Kota Malang, (29/10/2021).
Selanjutnya adalah perihal pengangguran. Pandemi covid tak dipungkiri berimbas pada seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali keterbukaan lapangan pekerjaan. Tak dipungkiri kondisi ekonomi yang lesu membuat banyak lapangan pekerjaan ditutup. Hal tersebut kemudian kian menambah jumlah penganggur karena banyak para pemuda yang dirumahkan.
"Ini kan banyak yang menganggur. Makanya ini perlu peran pemerintah, bagaimana langkah-langkah konkret untuk mengatasi itu," ucap Fahmi.
Bukan hanya itu. Moralitas pemuda saat ini juga perlu mendapatkan sorotan. Sebab, di tengah perkembangan dunia digital yang kemudian merambah kebsegala aspek, halnitu tak dipungkiri turut membawa dampak negatif.
Baca Juga : Hari Pangan Sedunia, Wawali Sofyan Edi Ajak Pemuda Sukseskan Gerakan Petani Millenial
Masih banyak ditemui konten negatif maupun konten-konten hoaks yang beberapa di antaranya diproduksi oleh pemuda dan malah secara masif tersebar.
"Itu kemudian juga memengaruhi pemuda-pemuda lainnya, membawa dampak buruk. Makanya peran semua pihak, baik aparat hukum dan pemerintahan yang secara intens melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap para pemuda guna menghindarkan dari konten-konten negatif," terangnya.
Sementara itu, dalam diskusi Konvensi Pemuda itu, hadir tokoh pemuda Malang Raya, seperti Zulham M, Anas Mutaqqin serta perwakilan dari tiga polres di Malang Raya.