JATIMTIMES - Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko meminta kepada warga waspada dan siaga terhadap bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi di tengah mulainya musim hujan. Di Kota Batu ada beberapa lokasi yang berpotensi terjadinya bencana mulai dari skala tinggi hingga bahaya.
Potensi terjadinya bencana longsor dengan skala tinggi rinciannya ada di Kelurahan Songgokerto dan Desa Pesanggrahan. Untuk skala sedang, ada di kawasan Desa Sumberejo, Desa Sidomulyo, dan Kelurahan Temas. Daerah itu berada di wilayah Kecamatan Batu.
Baca Juga : Pelaku Penganiaya Balita di Batu Terancam 5 Tahun, Ini Kata Pakar Hukum Pidana UB
Potensi utama bencana tanah longsor ada di Desa Beji, Desa Junrejo, Desa Tlekung, Desa Mojorejo, Desa Pendem, Desa Torongrejo, dan Kelurahan Dadaprejo. Kawasan tersebut berada di Kecamatan Junrejo. Yang paling berbahaya terjadi longsor adalah di Desa Giripurno, Desa Pandanrejo, Desa Sumber Brantas dan Desa Tulungrejo. Seluruhnya ada di Kecamatan Bumiaji.
“Daerah rawan bencana di Kota Batu yang harus diwaspadai hampir menyeluruh di semua wilayah,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu.
Kota Batu rawan tanah longsor lantaran faktor kontur tanah yang labil dan terletak di dataran tinggi. Karena itu pemasangan EWS (Early Warning System) telah dipasang untuk mendeteksi pergerakan tanah segera ditambah.
“Nanti ada lima titik baru yang akan dipasangi EWS. Yakni, di Desa Gunungsari 3 unit, Desa Punten 1 unit, dan Desa Sumber Brantas 1 unit,” kata Agung.
Baca Juga : Pemkot Malang Rancang Perwal Kawasan Tanpa Rokok
Sebelumnya EWS sudah terpasang di lima titik rawan longsor, yakni di Desa Gunungsari 2 unit, Desa Sumber Brantas 2 unit, Desa Tulungrejo dan Desa Sumberejo 1 unit.
Dewanti juga mengingatkan bahaya longsor merupakan bencana yang sangat berisiko. “Selain itu, tanah ambles, angin puting beliung juga perlu di waspadai,” ucapnya.