JATIMTIMES - Kelompok buruh dan mahasiswa mengusung 13 tuntutan dalam demo lanjutan di sekitar Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini Kamis (28/10/2021). Aksi demo tersebut digelar bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Tuntutan mereka yakni terkait dengan evaluasi 2 tahun kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang dinilai gagal menyejahterakan rakyat.
Baca Juga : Tanamkan Jiwa Wirausaha, Disnaker-PMPTSP Kota Malang Latih Buruh Pabrik Rokok Keterampilan Barista
"Dua tahun Jokowi-Amin, gagal sejahterakan rakyat. Saatnya rakyat bangun persatuan, rebut kedaulatan," demikian dikutip dari seruan aksi yang unggah akun Twitter Fraksi Rakyat.
Daftar tuntutan dalam aksi kali ini bertambah dari jumlah tuntutan di aksi sepekan sebelumnya yang digelar aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Tuntutan pertama, yaitu mereka mendesak agar pemerintah mencabut UU Omnibus Law dan PP turunannya.
Kedua, mereka menolak penghapusan upah sektoral, dan meminta pemberlakuan upah sektoral seperti semula. Buruh dan mahasiswa juga meminta agar pemerintah memberlakukan kenaikan UMK 15 persen.
Ketiga, mendesak pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak dihentikan. Keempat, praktik kriminalisasi dan penangkapan aktivis juga diminta disetop.
Selanjutnya kelima, menuntut persamaan hak dan perlindungan bagi pekerja rumah tangga. Keenam, pemerintah didesak untuk memberikan perlindungan kepada kaum buruh di semua sektor.
Ketujuh, lembaga penegak hukum diminta mengusut tuntas dugaan kasus korupsi BPJS ketenagakerjaan dan bantuan sosial Covid-19. Sedangkan kedelapan, meminta agar 58 pegawai KPK dikembalikan ke instansi mereka.
Baca Juga : Peringati Hari Sumpah Pemuda, Wabup Gresik Bu Min: Peran Pemuda Dinantikan dalam Pemulihan Ekonomi
Kesembilan, pemerintah diminta menghentikan rencana liberalisasi agraria dan pembentukan Badan Bank Tanah. Kesepuluh, pemerintah agar melaksanakan reforma agraria sejati sebagai jalan pemenuhan reforma agraria.
Kesebelas, meminta pemerintah menggratiskan biaya pendidikan di masa pandemi. Keduabelas, setop kapitalisasi dan komersialisasi sistem pendidikan.
Tuntutan terakhir yaitu meminta demokratisasi dan kebebasan berekspresi di kampus diterapkan. Sementara, sampai berita ini ditulis pihak Istana belum angkat suara terkait tuntutan yang dibawa massa aksi dari elemen buruh dan mahasiswa.