JATIMTIMES - Sejumlah masyarakat di beberapa kecamatan mengeluhkan pelayanan air Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang. Yang dikeluhkan karena aliran airnya terkadang mengecil, bahkan juga ada yang mati.
Informasi yang dihimpun MalangTIMES, saat ini sudah ada dua wilayah di dua kecamatan yang aliran airnya mati. Yakni di Kecamatan Singosari dan Kecamatan Pagak.
Baca Juga : Tiga Tahun Pembangunan Mangkrak, Pedagang ‘Serobot’ Pasar Tanggul
Di Kecamatan Singosari, hal itu terjadi di perumahan Griya Niew Singghssari (GNS), Kelurahan Candirenggo. Menurut keterangan salah satu warga, dalam beberapa bulan terakhir, layanan air Perumda Tirta Kanjuruhan sering mati.
"Terkadang dalam satu hari, pagi airnya mati, siang airnya mengalir, tapi sore mati lagi, dan malam air mengalir kembali," ujar salah satu warga GNS, Ifan, Rabu (27/10/2021).
Bahkan, sejak Selasa (26/10/2021) kemarin hingga Rabu (27/10/2021) siang, hampir di seluruh blok perumahan GNS, air tidak mengalir. Tentunya hal itu membuat dirinya bersama sejumlah warga lain merasa kecewa.
Hal serupa juga terjadi di Perumahan Green Village, yang tidak jauh dari Perumahan GNS. Bahkan, menurut salah satu warga, Yuli, kondisi tersebut terjadi sejak Sabtu (23/10/2021). Dia menyebut, aliran air benar-benar mati total hingga Rabu (27/10/2021).
"Kalau di perumahan kami sudah empat hari mati total, mulai Sabtu 23 Oktober hingga Rabu 27 Oktober 2021 ini," ujar Yuli.
Sementara di Kecamatan Pagak, kondisi saluran air mati terjadi sejak satu minggu terakhir. Menurut keterangan salah seorang warga, saluran air hidup dilakukan secara bergilir. Yakni 3 hari sekali.
"Giliran Mas, tiga hari sekali. Tapi sekarang sudah dikirim tangki air. Jadi, makainya gantian," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga : Susah Hamil, Program Inseminasi Buatan Bisa Dirasakan Warga Tulungagung
Sementara itu, kondisi sedikit berbeda terjadi di sekitar Kecamatan Tumpang. Terutama setelah ada kebocoran pipa HDPE berukuran 8 inch milik Perumda Tirta Kanjuruhan di Desa Kidal Kecamatan Tumpang pada Selasa (26/10/2021) siang.
Menurut informasi yang diperoleh dari Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), kebocoran pipa saluran air PDAM beberapa kali terjadi. Bahkan bisa sampai 6 kali terjadi dalam satu bulan. Informasi yang dihimpun MalangTIMES, kebocoran pipa yang sering terjadi diantara Desa Kidal dan Desa Pulungdowo.
"Jadi, selain bocor yang terjadi pada Selasa (26/10/2021) lalu, informasi yang kami (LIRA) terima, itu sebelumnya memang sudah pernah beberapa kali terjadi bocor. Bahkan bisa sampai 6 kali dalam satu bulan," ujar Ketua DPD LIRA Malang Raya,M. Zuhdy Achmady, Rabu (27/10/2021) sore.
Sementara itu, sebagai informasi, akibat bocornya pipa Perumda Tirta Kanjuruhan di Desa Kidal pada Selasa (27/10/2021), diperkirakan kurang lebih ada 1.000 pelanggan yang terdampak.
Meskipun telah diperbaiki pada Selasa (26/10/2021) malam, pihak Perumda Tirta Kanjuruhan masih melakukan normalisasi pada aliran tersebut. Dan juga masih belum dapat dipastikan kapan normalisasi tersebut dapat rampung.