JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Bencana yang diwaspadai meliputi banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso mengatakan, bencana hidrometeorologi mendominasi jenis bencana yang ada di Kabupaten Blitar. Potensi bencana yang terjadi berkisar sekitar 52 persen, dan hal itu juga dipengaruhi oleh La Nina. Berdasarkan monitoring BMKG, La Nina tahun 2021 diprediksi akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70 persen di atas normalnya.
Baca Juga : Tangani Kemiskinan, Bupati Blitar Launching Program APP Pejantan Anom
"Dengan adanya peningkatan curah hujan tersebut, maka perlu adanya kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari hujan tinggi yang memicu bencana hidrometeorologi. Kita dari Pemkab Blitar saat ini meningkatkan kewaspadaan," kata Rahmat Santoso, Rabu (27/10/2021).
Orang nomor dua di Kabupaten Blitar itu mengimbau kepada seluruh elemen untuk memahami betul daerah rawan bencana yang telah dipetakan oleh masing-masing wilayah. Dirinya juga meminta kepada daerah rawan bencana untuk mengaktifkan early warning sistem dan melakukan persiapan dan pengecekan perlengkapan penanggulangan bencana serta koordinasi lintas sektor, baik tingkat Kabupaten sampai tingkat Desa/Kelurahan.
“Saya minta kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan. Seluruh pemangku kepentingan, elemen masyarakat termasuk relawan harus kompak mengantisipasi bencana, ketika terjadi bencana dan pasca bencana," tegasnya.
Baca Juga : Senjata Makan Tuan, Pria di Blitar Tewas Saat Nyetrum Ikan di Sungai
Sekedar diketahui, sebagai bentuk antisipasi bencana hidrometeorologi, BPBD Kabupaten Blitar bersama TNI dan Polri serta instansi terkait telah menggelar apel siaga bencana. Apel siaga bencana bertujuan untuk mengecek kesiapan personil dan sarana prasarana pendukung penanggulangan bencana dalam rangka antisipasi menghadapi bencana hidrometeorologi.
