JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus berupaya membangkitkan perokonomian masyarakat di masa pandemi. Tidak hanya membuat gerakan "Ayo Ditumbasi" dan terobosan memasarkan produk UMKM ke toko modern, Pemkab Lamongan juga menggerakkan perekonomian pesantren melalui program OPOP (One Pesantren One Product) dengan workshop di Pendopo Lokatantra, Lamongan, Minggu (24/10/2021).
Kegiatan tersebut juga masih dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2021 dan Maulid Nabi Muhammad. OPOP adalah gerakan yang berupaya membangkitkan ekonomi akibat dampak pandemi covid-19.
Baca Juga : Minim Investor Masuk, DPR Dorong Pelebaran Jalan Nasional di Madura
Dalam arahannya Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan pesan dari Ketua MUI Kabupaten Lamongan KH Abdul Aziz Khoiri agar terus istikamah sebagai santri.
"Saya menyampaikan pesan Pak Kiai Aziz. Beliau berpesan kepada adik-adik semuanya supaya terus istikamah sebagai santri. Santri itu tidak terbatas pada usia, tidak terbatas pada umur. Santri adalah sikap, adalah sifat untuk terus belajar, untuk terus tawadu kepada para kiai dan para alim ulama," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, ada penyampaian menarik terkait kepanjangan kata santri menurut KIai Aziz. Bupati yang akrab disapa Yes itu menyampaikan bahwa santri berasal dari kata S yang yang memiliki arti salamah (untuk menjaga keselamatan di dunia dan di akhirat), A (amanah), N (nia'aya, serba bisa dalam segala hal), T (taat kepada Allah dan rasul-Nya, R (rahmatan lil alamin, dan I (istikamah).
"Mudah-mudahan Hari Santri ini menjadi momentum yang sangat kuat untuk kita terus menjadi insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu sukses dalam menjalankan kehidupan di dunia dan di akhirat," tegasnya.
Yes mengungkapkan, sebagai pendukung workshop, juga digelar pameran OPOP di halaman pendapa yang diikuti oleh 22 pondok pesantren dan 20 UMKM di Kabupaten Lamongan.
Baca Juga : Persela Waspada Yossef Ezzejjari sebagai Pemain Pembeda Persik
"Kegiatan ini diharapkan akan mampu memberdayakan pesantrenpreneur, santripreneur, sosiopreneur dalam rangka membangun kemandirian ekonomi dengan menciptakan lapangan usaha sendiri di wilayah Kabupaten Lamongan, serta memasarkan produk-produk Pesantren pada masyarakat umum sehingga mampu bersaing dengan produk-produk industri yang berskala besar," ungkapnya.
Perlu diketahui, OPOP adalah program gubernur Jawa Timur guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri (santripreneur), pesantren (pesantrenpreneur), dan alumni pondok pesantren (sosiopreneur).