JATIMTIMES - Pemerintah Kota Batu berencana mengambil peluang ekspor jeruk purut untuk bisa lebih dikembangkan masyarakat dan petani. Terlebih, tanaman tersebut memang berhasil mencuri perhatian pasar Eropa.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu Sugeng Pramono mengatakan, saat ini tidak banyak petani di Kota Batu yang menanam jeruk purut. Padahal, Kota Batu memiliki banyak lahan yang dapat ditanami jeruk purut.
Baca Juga : Targetkan Pembangunan 24 Perpusdes, Pemkot Batu Dorong Pemanfaatan Dana Desa
"Saat ini masih sedikit petani Kota Batu yang tanam jeruk perut, yang banyak keprok 55, jeruk siem madu, dan lemon,” kata Sugeng.
Peluang yang dinilai cukup bagus, pihaknya akan bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik (Balitjestro). Sehingga, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian petani di Kota Apel tersebut. Terlebih, jeruk purut juga bisa di tanam di pekarangan rumah dan lebih efisien.
“Jeruk purut dari Balitjesto ini sudah masuk pasar ekspor, sehingga kami ingin mengambil kesempatan ini. Rencananya akan kerjasama dengan Balitjestro terkait pengembangan jeruk purut di Kota Batu,” ujar Sugeng.
Bahkan beberapa hari yang lalu saat Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memberangkatkan jeruk purut diekspor memberikan apresiasi. Karena bisa menembus pasar Perancis dan Belanda.
Baca Juga : Ironi di Balik Pembangunan Berbasis Informasi, Masih Ada Desa Terisolir di Tulungagung
Dalam satu bulannya mereka mampu memberangkatkan 4 ton dengan nilai Rp 680 juta. “Keren lo Balitjestro bisa mengirimkan atau mengekspor sebanyak ini,” ungkap Syahrul.