JATIMTIMES - Kisah kali ini adalah kisah seekor ular membawa-bawa nama Allah SWT untuk menjebak mangsanya.
Dalam kisah itu, ada seorang ahli ibadah yang namanya sebut saja Fulan. Ketika Fulan berburu, dia tak sengaja bertemu dengan seekor ular.
Baca Juga : Mulai Hari Ini, Anak Kecil sudah Boleh Naik Kereta Api lagi
Ular tersebut begitu aneh. Sebab, ular tersebut bisa berbicara layaknya manusia. Ular itu menyampaikan tengah dikejar oleh musuhnya. Ular tersebut kemudian meminta perlindungan kepada Fulan.
Agar Fulan mau melindunginya, si ular kian meyakinkan Fulan dengan membawa nama Allah. "Aku sedang dikejar oleh musuh. Sebentar lagi ia akan datang ke sini. Maukah kau menolongku? Jika mau, niscaya Allah akan melindungimu," kata ular.
Fulan yang memercayai ular tersebut kemudian setuju untuk menolongnya. Fulan lantas menutup ular tersebut dengan kain. Namun si ular kemudian berkata, "Cara demikian kurang efektif. Musuh masih akan mengetahui keberadaanku."
Perkataan ular itu membuat Fulan bingung. Dia memikirkan cara apa lagi yang harus dilakukan untuk menyembunyikan ular.
Ular tersebut kemudian memberikan sebuah ide. Yakni si Fulan membuka mulut dan kemudian ular tersebut masuk ke mulutnya.
Mendengar itu, Fulan tak yakin. Ia khawatir jika hal itu akan membahayakan dirinya. Melihat keraguan Fulan, ular kemudian berkata, “ Tak apa-apa, aku tak akan melukaimu kok. Tenang saja. Aku juga nanti akan bersaksi di hadapan Allah bahwa engkau benar-benar umat Nabi Muhammad SAW.”
Sejurus kemudian, apa yang dikatakan ular meyakinkan Fulan. Ia kemudian mau membuka mulutnya agar ular tersebut bisa bersembunyi dari musuhnya. Ular kemudian masuk ke mulut Fulan.
Tak lama setelah itu, ada seseorang yang mendatangi Fulan. Orang tersebut mengaku sedang mencari seekor ular untuk dibunuh. “Apakah engkau tahu ada ular di sini," tanyanya kepada Fulan. "Maaf saya tidak tahu," jawab Fulan, melindungi ular.
Karena tak menemukan ular yang dicari, pemburu tersebut pergi meninggalkan Fulan. Ular lalu mencoba menengok situasi dan mengeluarkan sedikit kepalanya dari mulut Fulan.
Fulan berkata kepada ular bahwa situasi telah aman. Ia pun menyuruh ular tersebut untuk keluar dari mulutnya.
Namun ular tersebut ingkar janji. Ia tak mau keluar dari mulut Fulan. Ular justru mengancam si Fulan.
"Tinggal pilih saja. Kau mau yang mana? Aku melubangi hatimu atau menghancurkan limpamu?" ancam ular.
Baca Juga : Hari Santri Nasional 2021, Berikut 3 Tokoh Santri Indonesia yang Mendunia karena Karya-karyanya
Sikap ular tersebut membuat Fulan kaget. Ia tak percaya hewan yang sudah ditolong malah akan membunuhnya. Ular berkata, "Apakah engkau lupa bagaimana aku dulu mengeluarkan leluhurmu dari surga? Apa alasanmu mau berbuat baik kepada makhluk yang memang tidak bisa berbuat baik?" kata ular yang ternyata adalah Iblis.
Fulan pun sadar ular itu akan membunuhnya dan tak ada jalan lain untuk tetap hidup. Namun sebelum si ular benar-benar membunuhnya, Fulan meminta satu hal untuk dilakukan. Fulan ingin membuat lubang di sebelah gunung untuk mengubur jasadnya.
Permintaan itu kemudian disetujui ular. Namun sebelum mendekati gunung, Fulan berdoa kepada Allah, "Ya Allah selamatkan aku dari ular yang ada di perutku ini".
Di tengah perjalanan, Fulan bertemu dengan seorang laki-laki tua. Namun, ada “keanehan” pada lelaki itu. Terlihat pakaian dan wajahnya bercahaya.
Laki-laki tua tersebut lalu memberi Fulam selembar daun untuk dimakan. Tak butuh waktu lama,, daun tersebut dimakan Fulan. Ternyata daun itu ampuh. Ular yang ada di perut Fulan mati mengenaskan.
Fulan mengucapkan terima kasih kepada lelaki tua tersebut. Fulan yang penasaran terhadap lelaki tua itu kemudian menanyakan asal usulnya. Lelaki tua tersebut mengaku dirinya adalah malaikat. Doa yang dipanjatkan Fulan membuat malaikat yang ada di langit mengadu kepada Allah atas apa yang dialami Fulan.
Singakat cerita, Allah kemudian memerintahkan untuk membantu si Fulan. Lelaki tua tersebut berkata, “Apa pun yang terjadi, teruslah berbuat kebaikan. Sungguh, kebaikan itu akan melindungimu dari keburukan. Allah Maha Melihat apa yang dilakukan hamba-hambanya.”
Kisah yang dijelaskan dalam channel Taffakur Fiddin ini terdapat dalam Kitab An Nawadir karya Ahmad Syihabuddin Al Qalyubi. Lewat kisah ini, bisa dipelajari bahwa,yang kita lakukan itu salah tempat, namun Allah tetap akan membalasnya. Allah tidak akan menyia-nyiakan amal baik hambanya.