JATIMTIMES - Di balik kemenangan tipis 0-1 atas Persija Jakarta, tim pelatih Arema FC nampaknya memberikan sebuah pesan mendalam bagi timnya sebelum laga berjalan.
Tim Singo Edan sukses menambah 3 poin dari kemenangan melawan Persija Jakarta, Minggu (17/10/2021) kemarin sore dengan skor 0-1. Gol semata wayang dari Carlos Fortes memupus harapan Marko Simic dkk untuk menambah poin.
Baca Juga : Lika-Liku Indonesia Kembali Raih Juara di Piala Thomas 2021 Setelah 19 Tahun Silam
Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan pesan bagi pemain sebelum pertandingan berjalan. Hal itu berkaitan dengan pertandingan awal timnya yang terseok-seok tanpa meraih hasil menang.
“Saya tahu catatan tersebut. Tapi saya sudah sering sampai-sampai, bahwa kami tidak perlu terlalu fokus pada masa lalu. Lupakan hasil buruk di masa lalu dan berusaha terbaik untuk pertandingan,” kata Eduardo.
Di sisi lain, Arema FC juga punya kenangan yang buruk saat bermain di Stadion Manahan, Solo. Kala itu stadion kebanggaan warga Solo ini belum dibangun.
Salah satu contohnya, kala Final Piala Indonesia 2010 lalu dimana Sriwijaya FC menang 2-1 dan mampu mengandaskan mimpi Arema untuk menjadi juara.
Selanjutnya masih lawan yang sama dengan tajuk semifinal Piala Presiden 2015, dimana Arema FC kembali tumbang melawan Sriwijaya FC dengan skor 2-1.
Baca Juga : Tercepat Kelas Women Youth, Atlet Kota Batu Andhien Raih Medali Emas di Kejurprov
Dua momen itu yang sebelumnya sangat diwaspadai tim Arema FC. Namun berkat pesan moril yang diberikan, akhirnya Johan Alfarizi dkk mampu bermain maksimal dan meraih kemenangan meski dengan skor tipis.
Atas capaian itu, Eduardo mengaku sedikit puas. Sebab, pemainnya juga tampil dengan 10 orang karena Kushedya Hari Yudo mendapatkan dua kartu kuning saat masuk pada babak kedua.
“Saya pribadi cukup puas dengan situasi ini dan dengan penampilan para pemain yang bekerja keras. Terlebih kami harus bermain dengan 10 orang pada babak kedua,” tandas Eduardo.