free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Nelayan Kondangmerak Bisa Tentukan Harga Jual Hasil Tangkapannya Sendiri

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

18 - Oct - 2021, 21:02

Placeholder
Sejumlah nelayan di Pantai Kondangmerak saat mengumpulkan hasil tangkapannya. (Foto: Riski Wijaya/ MalangTIMES).

JATIMTIMES - Sejumlah nelayan di Pantai Kondangmerak bisa bernafas lega. Hal itu setelah mereka bisa menentukan harga jual dari hasil tangkapan ikannya sendiri. Setelah selama beberapa tahun, harga hasil tangkapan ikan nelayan ini, secara tidak langsung ditentukan oleh pengepul.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya kurang lebih ada 40 nelayan di Pantai Kondang Merak. Beberapa tahun sebelumnya, puluhan nelayan ini menjual hasil tangkapannya dengan harga yang ditentukan oleh pengepul yang kemudian menjualnya ke pasar atau ke pembeli lain. 

Baca Juga : Kafe Kali TSG Berubah Tarif, Pengunjung Sempat Kecewa

"Saat ini nelayan di (pantai) Kondang Merak sudah bisa mandiri. Mereka bisa menentukan harganya sendiri, tanpa harus mengikuti harga dari pengepul," ujar Founder Lembaga Konservasi Sahabat Alam Indonesia (SALAM), Andik Syaifudin, yang konsisten mengawal hal tersebut.

Sejumlah nelayan Pantai Kondangmerak saat berkoordinasi.(Foto: Istimewa)

Dari catatannya, saat ini nelayan di Kondangmerak bisa menjual harga tangkapannya lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya adalah gurita. Dimana setiap kilogramnya, para nelayan ini bisa menjual dengan kisaran harga Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu. Sedangkan sebelumnya, melalui pengepul, harga jual gurita paling tinggi hanya Rp 60 ribu. 

Sementara itu, di daerah lain saat ini harga jual gurita dari nelayan juga masih relatif rendah, jika dibandingkan dengan harga jual dari nelayan Kondangmerak. Yakni berkisar di harga Rp 25 ribu hingga paling mahal hanya Rp 60 ribu. 

"Sekarang masih belum bisa diduplikasi di daerah lain. Sebab, nelayannya masih belum mandiri. Banyak yang terjerat hutang. Atau juga ada alat tangkapnya dari para pengepul. Itu yang disinyalir membuat nelayan tidak bisa menentukan harga jual tangkapannya sendiri," jelas Andik. 

Baca Juga : Komitmen Dukung Gemarikan, Pemkot Kediri Perkuat Pasokan Ikan

Namun, pihaknya berencana untuk tetap mengkampanyekan hal tersebut. Apalagi menurut Andik, langkah tersebut juga masih berkaitan dengan upaya konservasi. 

"Karena kita bicara konservasi tidak akan pernah bisa ketika masyarakat perutnya lapar, pendidikan anak-anaknya terlantar, kesehatan keluarganya terganggu. Itu semua harus di urai satu persatu. Pada intinya, semakin lestari, semaki mensejahterakan," pungkas Andik. 


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Sri Kurnia Mahiruni