JATIMTIMES - Universitas Islam Malang (Unisma) mengelar Webinar strategis bertema "Sosok Ideal Pemimpin NU menjelang Satu Abad". Dalam webinar tersebut, hadir Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman Yogyakarta, KH Miftah Maulana Habiburrahman, Nadirsyah Hosen dari Monash University, Prof Dr Lik Arifin Mansurnoor dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pastur Romo Antonius Benny Susetyo.
Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi menyampaikan, jika ini merupakan upaya memberikan kontribusi atau pemikiran terhadap profile pemimpin NU mendatang menjelang satu abad.
Baca Juga : Beber Kiat Sukses Belajar pada Era MBKM, Prodi Pendidikan Geografi Unikama Gelar Webinar
"Kira-kira kurang 4 tahunlah menjelang satu abad NU," tuturnya, Sabtu (16/10/2021).
Tentunya ini merupakan kesempatan untuk membahas tentang sosok ideal pemimpin NU tanpa harus menyebutkan satu nama. Akan tetapi lebih pada memberikan sebuah kriteria yang tepat tentang pucuk pimpinan NU menjelang satu abad ini.
Seperti diketahui bersama, jika NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Dengan usianya yang kian dewasa, tentunya melalui sejarah panjang yang kian menjadikan NU semakin dewasa dan menjadi organisasi yang kian solid. Banyak pemikiran yang muncul dari NU, baik itu bidang sosial, politik, ekonomi hingga bidang budaya yang kian menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat.
"Kehadiran NU mewarnai bukan hanya nasional, tapi juga mewarnai dalam kehidupan global," tuturnya.
Maka dari itu, sudah sewajarnya dalam kajian akademik ini, Unisma bersama para narasumber ingin membuat satu profile yang pas dan idela tentang sosok pemimpin NU yang ke depan menjadi lokomotif perubahan nasional, bahkan hingga internasional.
"Baik dalam bidang keagamaan sosial, budaya, ekonomi maupun kesehatan. Disinilah dibutuhkan pemimpin yang matang, membangun harmonisasi, memiliki dedikasi, moralitas yang bagus, dan acceptability di tengah masyarakat, sekaligus memiliki jejaring dalam tingkat nasional maupun internasional," tegasnya.
Oleh karenanya, pihaknya berharap dengan kesantunan melalui kajian akademik ini, memunculkan satu formulasi sekaligus profile yang baik untuk kepemimpinan NU. Ini menjadi satu kontribusi yang besar terhadap kelangsungan kepemimpinan NU dengan kriteria yang ideal.
Baca Juga : Beri Bekal Santri Masuk Dunia Kerja, Dosen Unisba Blitar Gelar Pelatihan English for Job Hunting
"Seperti yang kita diharapkan, pemimpin NU memiliki wawasan yang luas dan matang. Memiliki wawasan jauh ke depan, menjadi pemimpin NU yang bisa mengayomi dan menjadi lokomotif perubahan," tutup Maskuri.
Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Kegamaan, dan Publikasi, Dr Ir H Badat Muwakhid MP menambahkan, memang webinar ini untuk memberikan wawasan dan gambar kepada masyarakat NU dalam kajian akademik, untuk mereka nanti menentukan pilihannya.
Pemimpin NU ke depan haruslah merupakan sosok yang mengarusutamakan pendidikan sebagai agen pengembangan jama'iyah NU. Majunya NU tentunya didukung oleh kader yang berkompeten, berkarakter dan memiliki wawasan luas.
"Tentu yang paling terpanggil adalah Unisma sebagai perguruan tinggi terbesar NU. Ini juga sebagai peringatan Hari Santri yang kemudian juga sebagai kado untuk NU," tuturnya.