JATIMTIMES - Pandemi Covid-19 tak dipungkiri membuat berbagai kegiatan, seperti belajar, bekerja dan kegiatan lainnya menjadi terbatas. Aturan pun muncul untuk melakukan aktivitas tersebut secara daring. Mau tak mau, kondisi itu membuat orang lebih banyak menghabiskan waktu menatap layar hp, laptop, komputer, atau gawai elektronik.
Dampaknya, terkadang sejumlah permasalahan dialami, seperti mata terasa pedih dan gatal, keluar air mata, pusing, pandangan berbayang atau kabur, sensitif terhadap cahaya hingga nyeri pada bahu, leher atau pun punggung.
Baca Juga : Wujudkan Merdeka Belajar, Rektor Unisma Prof Maskuri Teken MoU dengan Perusahaan Ternama di Indonesia
Nah bagi kalian yang kerap melakukan aktivitas menatap layar elektronik cukup lama dan tidak mau mengalami permasalahan-permasalahan mata tersebut, harus menyimak tips dari Dokter spesialis Mata Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma, dr Irma Selekta Vera SpM.
Dijelaskannya, aktivitas yang mengharuskan menatap layar elektronik saat ini memang banyak. Karena itu, kemudian keluar sebuah aturan Rule of Twenty atau aturan 20.
Aturan tersebut, adalah aturan dimana seseorang harus memberikan batasan dalam menatap layar selama 20 menit dan 20 detik mengistirahatkan mata untuk melihat jarak 20 kaki.
"20 kaki itu sama dengan sekitar 6 meter. Jadi off dulu dari layar lihat sekeliling, lihat jauh. Dan 20 detik itu juga kan nggak terasa," jelas Irma Selekta Vera.
Meskipun begitu, terkadang terdapat beberapa orang yang merasa kesulitan untuk melakukan hal tersebut, lantaran dalam sebuah kegiatan yang tak bisa ditinggalkan. Akan tetapi ditegaskannya, jika aturan tersebut merupakan aturna yang paling ideal untuk sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan mata.
"Jadi sebisa mungkin lakukan itu, gerakan badan, minum air putih. Kalau nggak bisa 20 menit, nggak apa-apa. Tapi jangan sampai berjam-jam terus memandangi layar, itu nggak boleh," beber Irma Selekta Vera.
Saat seseorang dalam kondisi fokus, mata hanya berkedip beberapa kali, bahkan bisa juga tidak berkedip. Padahal yang ideal adalah, permenit mata memerlukan berkedip sekitar 15 kali. Saat mata berkedip, terjadi proses membasahi mata.
Dalam air mata terdapat vitamin maupun antibiotik alami yang itu bisa membersihkan mata maupun membuat mata terlihat normal.
Baca Juga : Kota Malang Segera Bangun Arena Sepatu Roda di Kompleks GOR Ken Arok
"Tapi itu selama kualitas air mata kita bagus. Jadi mata berkedip menjaga kelembaban, nggak ada masalah, kita nggak akan terlalu capek (lelah mata)," tutur dokter mata Irma Selekta Vera.
Dan untuk pemakaian obat tetes mata, dijelaskan juga tak bisa sembarangan. Masyarakat diharapkan untuk tidak mudah termakan promo atau iklan dari kabar mata yang terkadang terlalu berlebihan. Masyarakat harus teliti melihat kegunaan dan kandungan dalam obat tetes mata.
"Tapi lebih amannya, masyarakat pertama kali ke dokter mata saja dulu. Karena terkadang, (obat tetes mata) ada yang mengandung pengawet, mungkin ada juga yang sensitif. Mata sendiri sebenarnya secara basic mampu mengatasi itu, ya bisa menggunakan Rule of Twenty itu," terang dokter Irma.