free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Ini Upaya TP PKK bersama Dinkes Kota Kediri

Penulis : Bambang Setioko - Editor : Dede Nana

14 - Oct - 2021, 01:45

Placeholder
Setiap ibu hamil yang memiliki risiko tinggi mendapat pendampingan sejak dini oleh bidan, anggota PKK, dan kader kesehatan. (Foto: Dok Pemkot Kediri)

JATIMTIMES - Pendampingan dan pemantauan ibu hamil risiko tinggi terus dilakukan oleh TP PKK Kota Kediri bersama Dinas Kesehatan Kota Kediri. Upaya ini rutin dilakukan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Kota Kediri.

Ada beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan ibu dan bayi meninggal. Selain akibat penyakit bawaan, ada pula yang disebabkan keterlambatan dibawa ke fasilitas kesehatan sehingga perlu kerjasama berbagai pihak. Para ibu hamil yang berisiko tinggi sudah di screening oleh bidan yang ada di wilayahnya. Setiap ibu hamil yang memiliki risiko tinggi mendapat pendampingan sejak dini oleh bidan, anggota PKK, dan kader kesehatan.

Baca Juga : Kasus Covid-19 Masih Fluktuatif, Pemkot Malang Minta Masyarakat Tetap Taat Prokes

Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar intensif melakukan pendampingan dan pemantauan ibu hamil risiko tinggi. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini ibu hamil risiko tinggi harus lebih dipantau.

“Ini rutin setiap tahun kita lakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Kediri. Kita datangi satu per satu ibu hamil risiko tinggi ini untuk menanyakan keadaannya,” ujar Ferry Silviana, Rabu (13/10/2021).

Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini yakin dengan pendampingan dan pemantauan secara rutin, risiko tinggi pada ibu hamil dapat diminimalisir. Pendampingan sejak dini oleh berbagai pihak seperti bidan, anggota PKK, dan kader kesehatan diharapkan gejala-gejala yang timbul bisa dideteksi dini dan segera mendapat penanganan.

“Kita ingin memastikan ibu-ibu hamil ini kelahirannya sudah terencana. Sejauh ini risiko tinggi para ibu hamil ini masih terkontrol. Ini harus terus dilakukan hingga nanti melahirkan. InsyaAllah kalau didampingi terus nyawa ibu dan bayi akan selamat,” pungkasnya.

Baca Juga : Sasar hingga RT-RW, Pemkot Blitar Cari Orang yang Belum Divaksin

Program kunjungan kepada ibu hamil risiko tinggi ini telah berjalan lagi setelah terhenti karena kebijakan PPKM Juni lalu. Pada Senin (11/10/2021), pendampingan dan pemantauan dilaksanakan di Kelurahan Bawang, Ngletih, Tempurejo, dan Ketami. Lalu pada hari Selasa (12/10/2021) di Kelurahan Banaran, Bangsal, Pesantren, Betet dan Blabak.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko

Editor

Dede Nana