JATIMTIMES - Sejumlah pelajar madrasah di Jombang bergerak menuntaskan persoalan sampah plastik yang mencemari lingkungan. Mereka kompak turun ke sungai untuk membersihkan sampah hingga mengolah limbah plastik menjadi produk kerajinan meja dan kursi.
Aksi para pelajar madrasah ini dilakukan di Sungai Sekunder Rejoagung, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang pagi tadi (Rabu (13/10/2021). Puluhan siswa dari MA Al-Hikam ini menceburkan diri ke sungai yang tercemari limbah sampah rumah tangga.
Baca Juga : Plastik dan Minuman Manis Bakal Dikenai Cukai, Ini Update Terbarunya
Mereka bersama-sama memungut sampah yang ada di dalam sungai. Selain itu, para pelajar juga mengeruk tumpukan endapan pasir yang membuat dangkal aliran sungai.
Salah satu pelajar Ayu Fitasari (17) mengatakan, aksi resik kali yang dilakukannya merupakan bentuk keprihatinan akan kondisi pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, para pelajar madrasah dan santri bergerak untuk membersihkan sungai dari tumpukan sampah.
"Kita sebagai santri dan penerus bangsa harus bahu membahu membersihkan lingkungan dari sampah. Karena sungai kita saat ini sudah penuh dengan kotoran sampah maupun limbah nano," ucapnya di lokasi, Rabu (13/10).
Tidak hanya membersihkan sungai, lanjut Ayu, dia bersama pelajar lain juga memanfaatkan sampah plastik yang berhasil dipungutnya. Limbah plastik tersebut dibuat kerajinan kursi dan meja dengan metode ekobrik.
"Sampah-sampah plastik kita pungut dari warung, sungai dan sampah. Kita buat kursi, meja, gaun dan tempat tisu," kata Ayu.
Aksi yang dilakukan para pelajar madrasah ini merupakan inisiasi dari Komunitas Sahabat Alam yang diketuai oleh Maftuhah Mustiqowati. Menurutnya, aktivitas yang dilakukan oleh para pelajar madrasah di kota santri itu merupakan merupakan upaya untuk menjaga dan merawat alam.
Dengan memaksimalkan potensi pelajar madrasah di seluruh Jombang, Maftuhah meyakini persoalan sampah akan tuntas bila semuanya ikut berpartisipasi membersihkan sampah di lingkungannya.
Baca Juga : Cetak Lulusan Sarjana Hukum Berkarakter dan Cerdas, FH Unikama MoA Dengan FH UWG
"Jika masing-masing madrasah membekali anak-anaknya untuk bagaimana caranya melestarikan, mencintai lingkungan dalam bentuk apapun, Insya Allah akan menjadi pelopor lingkungan pada suatu saatnya nanti," ujarnya kepada wartawan.
Dijelaskan Maftuhah, upaya mengurangi sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan juga ia lakukan bersama para pelajar madrasah. Yaitu memanfaatkan limbah plastik dari bungkus makanan untuk didaur ulang.
Aksi tersebut ia namai dengan gerakan sodaqoh sampah botol dan gelas plastik. Gerakan tersebut dimana para pelajar mengumpulkan sampah plastik kemudian dijadikan sebuah kerajinan. Yang nantinya akan dimanfaatkan untuk properti di sekolah.
Gerakan sodaqoh sampah botol dan gelas plastik itu pun di-Launching bersama acara resik kali tadi pagi. Launching diikuti oleh Kementerian Agama RI secara virtual, dan dihadiri langsung oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, serta pihak Kantor Kementerian Agama Jombang.
"Sampah ini diolah menjadi ekobrik, bisa dipakai tempat duduk, hiasan, kalua sudah lebih, nanti dikumpulkan dan dikelola oleh masyarakat yang mampu mengelola," pungkas Maftuhah.