JATIMTIMES - Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, terus mengembangkan sektor pariwisata. Salah satunya dengan menambah wisata baru yang menonjolkan potensi alam, Monumen Ratu Agro Kebun Pak Inggih (KPI), Selasa (12/10/2021). Monuwen Ratu Agro Kebun Pak Inggih ini merupakan destinasi wisata kedua di Desa Sekapuk setelah Selo Tirto Giri (Setigi).
Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim menyatakan, destinasi wisata baru KPI tidak kalah dengan wisata Selo Tirto Giri (Setigi) berpotensi membantu pendapatan asli desa (PADes).
Baca Juga : Hebat, 3 Desa di Tulungagung Raih Juara dalam Lomba Tingkat Provinsi Jatim
Abdul Halim menyatakan, PADes untuk tahun ini sebesar Rp 3,4 miliar. Dengan anggaran tersebut pihaknya optimistis dapat mengembangkan wisata yang baru. "Di tengah pandemi kita Launching destinasi wisata. Targetnya pendapatan desa terus meningkat," imbuh kades Abdul Halim yang nyentrik tersebut.
Abdul Halim menjelaskan, wisata baru ini lebih pada edukasi. Bangunan bertema kerajaan Majapahit itu mengandung unsur Nusantara.
Di dalamnya, lanjut Abdul Halim, terdapat fasilitas vila, restauran dan glamour camping bagi pengunjung yang akan bermalam di lokasi tersebut. "Para pelajar selain bisa camping juga memanfaatkan destinasi wisata," tambah Abdul Halim.
Abdul Halim mengatakan, nama Ratu Agro mempunyai arti tersendiri. Ratu yaitu merujuk pada dua hal, yakni wanita yang memimpin atau istri pemimpin. Namun maksud di sini dengan harapan wisata ini bisa menyajikan kecantikan tata ruang, dan keanggunan taman yang tertata rapi agar pengunjung lebih santai.
"Sedangkan Agro memiliki arti tanah, dengan harapan agar semangat masyarakat dan pengunjung membuat tanah yang kami bangun ini bisa lebih produktif dan lebih bermanfaat dari sebelumnya," ungkap Abdul Halim.
Bangunan dari Monumen Ratu Agro ini, ada anak tangga yang berjumlah sebelas (sewelas), menggambarkan setiap menapaki langkah untuk naik ke atas harus dapat 'welasan' (izin/dukungan) dari lingkungan dan dari yang Maha Berkehendak.
Di Monumen Ratu Agro ada tiga titik surya bergambar Trisula yang bermakna sebagai pengingat bersama, "Trisula" yakni sebuah tombak bermata tiga, yang maksudnya adalah bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu. Sekaligus tiga sifat penting yang harus diterapkan untuk menjalani proses, yaitu: "benar, lurus, dan jujur".
Baca Juga : Target PAD Kota Malang Tahun 2022 Turun, Fraksi PKS Dorong Pemkot Lakukan ini
Tugu utama dengan jumlah 9 tingkat/pilar untuk mengingatkan jika tlatah ini berada di kawasan dakwah 9 wali (wali songo).
Tugu 4 yang mengelilingi dan satu tugu utama ( berjumlah 5 tugu ) menggambarkan 4 arah mata angin, sehingga bisa melangkah dengan tepat dan tidak lupa dengan kiblat.
"Jumlah lima tugu itu mengingatkan 5 waktu dengan keutamaan salat subuh, bumi seisinya akan diserahkan untuk kita yang menunaikan," terangnya.
Sementara air mancur kelopak bunga dengan tujuh (pitu) tumpuk itu untuk mengingatkan sehebat apapun seseoerang masih butuh pitulung, pitutur, pituduh. Serta sumber itu adalah pemberian yang kuasa, kapan pun bisa melimpah dan sebaliknya.