JATIMTIMES - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Surabaya (LPPM Unesa) bekerjasama dengan SMA Islam Batu menyelenggarakan pelatihan pembuatan cangkir keramik.
Muchlis Arif SSn MSn, salah satu dosen perwakilan dari LPPM Unesa menjelaskan, jika pelatihan tersebut digelar untuk memberikan keterampilan kepada siswa untuk bisa berkreasi membuat kerajinan dari keramik, khususnya membuat cangkir dan peralatan makan minum dari keramik.
Keterampilan dalam pembuatan kerajain keramik tersebut, lantaran melihat potensi di Kota Batu. Sebagai kota industri kreatif bidang pariwisata, di Kota Batu saat ini mulai banyak bermunculan cafe-cafe baru yang dalam interior maupun dalam peralatan makan dan minum di cafe memakai keramik.
Baca Juga : Terus Berinovasi, Golden Tulip Holland Resort Batu Hotel Hadirkan Fitur Air Purifier
"Ini menjadi potensi. sekarang banyak bermunculan cafe di Kota Batu," jelasnya pria yang merupakan dosen di Prodi Pendidikan Seni Rupa ini.
Ditambahkan Dr Djuli Djati Pambudi, kegiatan pelatihan pembuatan cangkir keramik ini menggandeng sebuah studio Matahati Ceramic. Pelatihan sendiri dilakukan mulai Bulan April sampai dengan Bulan Oktober.
Pada bulan April dan Mei, pelatihan berlangsung di SMA Islam Batu dan Studio Matahati Ceramic. Namun karena pandemi pandemi covid 19 dan Kota Batu berada di level 3, maka pelatihan dimulai kembali pada akhir September.
"Akhirnya digelar display karya (pameran terbatas) bukan untuk umum. Diselenggarakan secara terbatas di kalangan internal saja pada tgl 6 oktober 2021," tambahnya.
Baca Juga : Rehab 8 Titik Longsor di Kota Batu Anggarkan Rp 336 Juta
Dr Nyoman Lodra turut menyampaikan, jika pelatihan yang digelar LPPM Unesa ini merupakan salah satu bentuk dari pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Ini bentuk pengabdian kepada masyarakat bekerjasama dengan SMA Islam Batu membuat cangkir keramik," tuturnya.
Disisi lain, Nur Wachid SSn MSn, Dosen Seni Rupa Unesa menyampaikan, dengan adanya pelatihan pembuatan cangkir keramik, pihaknya berharap, ke depan para siswa SMA Islam Batu double track, bisa semakin kreatif dalam membuat factory outlet sendiri.
"Dengan keterampilan tersebut mereka bisa menjual hasil karya mereka di luar dan juga bisa membikin factory outlet sendiri," pungkasnya.